8 ; Ancaman

194 20 0
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 8

Ancaman

"Makasih, Pak," ucap Kanina pada Pak Agus yang mengantarnya ke sekolah hari ini. Gadis itu turun dari mobil, lalu berjalan memasuki gerbang sekolah yang ramai oleh siswa-siswi.

Kemarin, setelah Kanina membaca pesan dari Jendra, ia menelpon cowok itu untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Namun, panggilan teleponnya tak diangkat oleh Jendra.

Kanina menduga bahwa Jendra salah paham dan marah padanya. Itu juga yang membuat Kanina berangkat bersama Pak Agus hari ini.

Ia menghembuskan napasnya berat saat tatapan dari siswi-siswi yang ia lalui terarah padanya. Belum lagi bisikan-bisikan tentangnya yang sangat tak enak untuk didengar.

"Gue heran kenapa Jendra mau pacaran sama cewek kaya dia."

"Gue rasa sih Jendra kena pelet."

"Mana mungkin cewek angkuh kaya dia ditaksir Jendra beneran, paling juga Jendra lagi manfaatin kekayaan dia."

"Muak banget gue baca komen yang muji-muji dia di video youtubenya, jelas-jelas nih cewek gak bener, masih aja ada yang suka."

"Cantik sih, tapi sombong."

"Dasar pick me."

Kanina mengepalkan tangannya kuat selagi terus berjalan melewati mereka. Ucapan-ucapan merendahkan itu selalu ia dengar setiap hari. Mereka seakan tak pernah lelah untuk membicarakannya di belakang.

Kebanyakan yang menjauhi Kanina adalah para siswi, sedangkan para siswa lebih sering menggodanya dan melecehkannya secara tidak langsung dengan guyonan-guyonan yang menjurus ke hal vulgar.

Kanina marah, sangat marah karena harga dirinya direndahkan. Ia juga kecewa karena tahu bahwa papanya sendiri lah yang menjadi sebab dari semua ini.

Rumor-rumor buruk itu terus bertebaran setiap harinya, yang membuatnya semakin dijauhi oleh mereka. Rafan tidak pernah lelah untuk membuatnya merasa sedih dan sendirian.

Semua itu Rafan lakukan untuk menghukum Kanina agar ia jera dan berhenti membangkang. Namun, tahukah Rafan bahwa semua yang laki-laki itu sebut sebagai hukuman nyaris membuat Kanina putus asa?

Kanina bisa saja menyerah pada hidupnya jika Jendra tidak datang tepat waktu dan meyakinkannya bahwa masih ada yang mau berteman dengannya.

Goresan Luka✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang