38 ; Kuasa

171 16 0
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Bagian 38

Kuasa

"Kelean udah liat gosipnya belum? Kasian banget ya si Kanin." Haikal membuka percakapan mereka pagi itu saat jam kosong menyapa. 

Jendra, Jinan, Haikal dan Satya berkumpul di satu meja. Niatnya hendak bermain game bersama, tapi ternyata kabar mengenai Kanina lebih menarik untuk dibicarakan. 

Jinan dan Satya mengangguk, sedang Jendra tak menjawab sama sekali. Cowok itu diam saja, sesekali membuka ponselnya untuk memeriksa apakah Kanina ada mengiriminya pesan. Karena setelah pertemuannya dengan Kanina kemarin, hubungan  mereka yang sempat merenggang mulai kembali dekat.

"Tapi, emang bener ya si Kanin dapat kekerasan dari papanya?" tanya Satya penasaran. Kemudian, ia menoleh pada Jendra untuk mendapat jawaban, "Jen?"

Jendra mengangguk sebagai jawaban, "'Heem."

"Terus? Gimana keadaannya sekarang?" Jinan ikut angkat suara.

"Udah mendingan," jawab Jendra seadanya.

"Kalau hubungan kalian? Udah baikan?"' tanya Jinan lagi.

Haikal dan Satya kompak mengerutkan keningnya saat mendengar pertanyaan itu. Keduanya saling pandang dalam kebingungan.

Jendra kembali mengangguk, "Lumayan."

"Bentar, ini maksudnya gimana? Emang hubungan kalian kenapa?" tanya Haikal.

"Jendra sama Kanin kan putus, kalian gak tau?" Bukan Jendra yang menjawab, melainkan Jinan yang sudah mengetahui semuanya.

"Lah? Kok lo kagak bilang sih, Jen? Sejak kapan coba?" Satya semakin kebingungan.

"Sekitar dua minggu yang lalu, kalau gak salah," jawab Jendra.

"Kenapa bisa putus, Jen?" 

"Gak usah kepo," kata Jendra, tak ingin ditanya lebih dalam. Karena dirinya paling tak suka saat harus membahas perihal berakhirnya hubungannya dengan Kanina. Terlalu menyakitkan untuk diingat.

"Ceilah, giliran sama Jinan aja terbuka, pilih kasih amat sama temen," cibir Satya yang disetujui oleh Haikal.

"Males ah, entar malah bocor. Kalian kan suka gosip, udah cocok noh temenan sama si Uzi."

Tentu saja Haikal dan Satya tak terima mendengar itu. "Dih, kagak ye! Enak aja kita yang kece ini disamain kaya Uzi."

Jendra mengendikkan bahunya. Ia memilih berhenti mengikuti topik obrolan kala ada notif masuk di ponselnya. Senyum di wajahnya muncul kala mendapati sebuah pesan dari Kanina.

Goresan Luka✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang