Belum di revisi, maaf kalo banyak typoSetelah membawa kakaknya kembali ke kamarnya, Theo kembali ke ruangan kerja ayahya.
Disana dia bisa melihat Putra mahkota sekaligus sepupunya dan gadis yang tidak disukai kakaknya. Ternyata kakaknya tidak berbohong tentang ucapannya.
"Theo!" seru seamus senang.
"Ayah, sepertinya aku hanya mendengar kedatangan Putra Mahkota saja dan tidak ada Lady atau Nona Muda bangsawan yang datang." ucap Theo dengan ketus.
"Ayolah Theo, dia akan menjadi Putri Mahkota setelah ini. Jangan seperti itu," ucap Seamus.
"Jika memang dia akan menjadi Putri Mahkota, seharusnya dia tahu, tidak boleh datang ke kediaman bangsawan tanpa pemberitahuan, itu aturan yang dibuat oleh kerajaan, aku yakin anda tidak lupa Putra Mahkota." sindir Theo.
Seamus mengangkat tangannya tanda menyerah. Dia tidak akan bisa menang melawan sepupunya yang mendapat didikan keras dari pihak pamannya. Ibu sang Grand Duke adalah anak Menteri perang yang sangat disegani dan sudah diketahui kehebatannya. Grand Duke sendiri adalah murid kakeknya, jadi tak kaget jika ketegasan dan keketusan Theo menurun dari pamannya.
"Aku minta maaf, tidak akan terulang lagi." ucap Seamus.
"Aku harap begitu. Karena kedatangan kalian membuat kakakku tidak nyaman dan aku tidak suka itu,"
Bukan gosip baru, jika Grand Duke dan putranya begitu posesif pada Thea. Seamus memakluminya.
"Tapi aku merasa tidak melakukan apapun," protes Seamus tidak terima. Dia datang kemari saja karena ingin menemui sepupunya yang katanya kabur setelah bangun dari koma.
"Mungkin anda tidak, tapi gadis di sebelah anda tidak di sukai kakakku. Lain kali jangan ajak dia kemari lagi," pedas. Ucapan yang sangat pedas.
Nah kan Theo tidak memperdulikan perasaan Carina yang langsung terluka mendengat ucapannya.
"Apa alasan Thea tidak menyukainya?" tanya Seamus. "Harusnya kau tanya dulu pada Thea alasannya." lanjutnya.
"Saya tidak butuh alasan apapun. Selama kakak tidak suka, saya akan lakukan apapun untuk menjauhkan hal yang tidak kakak saya suka." tegas Theo.
Tidak ada yang bisa membelokkan Theo yang seperti batu, hanya Thea dan ibunya yang bisa. Ayahnya sendiri saja tidak bisa.
***
Berbeda dengan suasana diruangan Apollyon yang tegang karena tingkah putranya. Thea, dikamarnya malah asik memejamkan mata tanpa tahu jika ucapannya pada adiknya tadi membuat kehebohan.
Karena tidak ada kegiatan yang bisa dia lakukan, jadi Thea lebih memilih untuk tidur siang saja.
Dia tadi juga sempat berpikir kenapa harus bertemu dengan Seamus. Sepupu yang memerintahkan membunuhnya dengan cara kejam. Bahkan di novel diceritakan jika Seamus tidak ada belas kasihan sama sekali pada sepupunya yang sudah terkenal lemah sedari dulu. Seakan matanya buta dan hanya ada carina dimatanya.
Itu lah alasan kenapa dulu dirinya saat menjadi Ghea begitu memusuhi pria itu. Cinta memang buta, tapi mata mereka kan masih normal. Dulu dirinya selalu mengatakan itu sambil membaca novelnya.
***
Putra Mahkota yang memang akan menginap di kediaman Everly membuat Carina jadi ikut berada disana. Tapi sang Grand Duke sudah mengatakan dengan tegas jika gadis itu tidak bisa tinggal disana karena tidak memiliki kepentingan apapun,
Carina menujukkan raut sedihnya pada Seamus, pria itu yang tidak tega dengan tatapan gadis pujaannya langsung meminta ijin pada sang paman. Sayangnya, Apollyon begitu menjunjung tinggi kebahagiaan anak dan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make My Own Choice
FantasySetelah menerima undangan ke sebuah pulau bersama 12 orang lainnya. Masing-masing dari mereka menerima perhiasan dan dia menerima gelang cantik bermata berlian, setelah memakainya Ghea Kanaya terlempar ke suatu tempat asing. Ghea terpaksa harus bera...