Melamar

14 2 0
                                    



Di pagi hari yang cerah ini, telinga Apollyon seperti nya sedang terkena masalah.

"Apa yang kau katakan, Duke?" tanya Apollyon. "Seperti nya salah mendengar." ucap Apollyon.

"Saya melamar putri anda, Grand Duke." ucap Edmund sekali lagi.

Apollyon menatap istri nya dengan tatapan penuh. Seperti saling berbicara dengan batin. Duchess Dianna hanya menggeleng pada suami nya.

"Saya cukup terkekjut dengan anda yang menjadikan putri saya pasangan saat pesta kemarin. Tapi saya lebih tidak menyangka dengan pikiran saya sekarang." ucap Grand Duke Everly.

"Memang apa yang anda pikirkan?" tanya Edmund.

Pria itu begitu santai menghadapi Grand Duke Everly yang terkenal tidak tersentuh, apalagi dua pangkat yang dia sandang. Membuat orang tidak bisa berlama-lama berdekatan dengannya.

"Apa ada sesuatu dengan putri saya dan anda? Atau ada sesuatu yang tumbuh d diri putri saya sekarang?" tanya Apollyon dengan pikiran yang sudah kemana-mana.

Edmund terkekeh kecil dan Dev yang berada di belakang Edmund hampir saja matanya meloncat keluar mendengar ucapan yang keluar dari Apollyon.

"Apa yang anda pikirkan sekarang sangat salah. Kami tidak sejauh itu," jawab Edmund setelah meredahkan tawa nya.

"Lalu kenapa anda melamar putri saya secara langsung. Pada umum nya, para bangswan akan mengirim surat terlebih dahulu dan memberikan kami waktu untuk mempertimbang kan lamaran tersebut." ucap Apollyon.

"Mau melalui surat atau pun datang secara langsung, saya rasa itu sama saja, Grand Duke. Dari pada mengirim surat, saya lebih memilih datang langsung dan anda bisa menanyakan apapun pada saya. Terdengar lebih fleksibel, bukan?" ucap Edmund.

Tidak ada yang salah dari ucapan Edmund. Apollyon juga merasa apa ucapan pria muda di depan nya ini masuk akal.

"Kenapa putriku? Banyak gadis bangsawan yang bisa anda persunting?" tanya Dianna setelah lama terdiam.

"Sederhana, Grand Duchess. Karena saya menyukai putri anda." jwab Edmund dengan mantab.

Apollyon dan Dianna kembali saling pandang satu sama lain.

*)_(*

"Kenapa, bu?" tanya Thea dengan bingung.

Apollyon menyuruh istri nya untuk bertanya tentang kedekatan kedua nya.

"Apa kamu dekat dengan Duke Maven?" tanya Dianna

"Edmund? Bisa di bilang lumayan dekat. Kami sempat satu tim sebelum nya." jawab Thea.

Tanpa gadis itu sadari, dia sudah menggali lubang nya sendiri. Dia lupa jika gadis bangswan tidak boleh memanggil nama pria yang bukan keluarga tanpa embel embel gelarnya. Jika samapi terjadi, maka dapat di artikan kedua nya memiliki hubungan yang cukup erat.

"Baiklah, ibu mengerti." ucap Dianna.

Bagi wanita paruh baya itu sudah tidak perlu penelasan lagi, ucapan putrinya sudah menjawab semua nya.

Sedangkan Thea yang di tinggal begitu saja oleh ibunya, menatap wanita itu dengan alis berkerut. "Ibu sebenar nya kenapa?" bingung nya.

.

"Bagaimana?" tanya Apollyon.

Dianna menghembus kan nafas dengan berat. "Kedua nya memang seperti nya sudah memiliki hubungan satu sama lain. Duke muda itu dan putri kita seperti nya saling memanggil nama tanpa embel embel gelar masing masing." jelas Dianna.

Make My Own ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang