Pertemuan hari itu gagal karena Edmund sedang ada pekerjaan dan hanya ada Nox di Dukedom. Mereka kembali bertemu saat hari pertunangan tiba. Thea sudah mencak mencak kesal, dia bahkan sudah melakukan aksi mogok makan, memecahkan semua barang yang ada di kamarnya, memarahi semua pelayan kediaman.
Dia ingin menyebarkan gosip buruk tentang dirinya. Berharap dengan itu sang calon tunangan mendengar dan membatalkan pertunangan mereka. Sayangnya, Edmund tidak terpengaruh sama sekali.
Semua orang di kerajaan sudah membicarakan Thea dengan buruk, namun Edmund tidak gentar. Pria itu tahu jika Thea hanya ingin menggagal kan pertunangan mereka saja.
Saat Edmund memasang cincin di jarinya, tanda kedua nya sudah resmi terikat hubungan. Thea berbicara dengan pelan.
"Apa kau gila?!" sentak Thea dengan penuh penekanan. "Aku sudah katakan akan kembali ke duniaku berasal. Kenapa malah mengikatku!" gadis itu sudah tidak bisa menahan kesal yang sudah menumpuk beberapa minggu belakangan.
"Karena dengan cara mengikatmu sekarang, maka tidak akan ada yang memisah kan kita." jawab Edmund dengan tenang.
"Hanya pertunangan. Aku bisa saja lari," ucap Thea dengan memandang remeh tunangannya. Edmund hanya tersenyum, dia ingin membalas tapi suara sang Raja menginterupsi. Kedua pasangan yang baru saja meresmikan hubungan mereka dan membuat gadis bangsawan patah hati masal itu terlihatt tersenyum bahagia. Ralat! Hanya Edmund, Thea memaksa kan senyum nya.
Setelah beberapa kata dari Raja dan Apollyon, pesta di gelar dengan meriah. Thea mendapatkan banyak sekali ucapan selamat.
Mereka bisa berhenti tidak mengucapkan selamat nya? Pipiku jadi sakit dan gigiku kering, gerutu Thea.
Saat acara dansa di mulai, Edmund mengulurkan tangan nya wajah tersenyum. Sangat tampan, sangat! Thea tidak akan mengungkiri nya, namun senyum itu malah membuat gadis itu ingin menonjok tunangan nya.
"Kau tau, Thea. Setelah pertunangan ini, hanya tiga hari sampai pernikahan kita di gelar." bisik Edmund.
Mata Thea langsung melotot sempurna. "Aku tidak pernah mendengar kabar itu," ucap Thea sambil menatap horor pada orang tua nya. Tubuh nya memang bergerak mengikuti alunan musik, namun matanya menatap kepada orang tuanya.
"Tentu saja. Karena mereka harus memastikan calon pengantinnya tidak kabur. Atas saranku." jawab Edmund.
"Mulai malam ini, kau akan tinggal di kediaman Maven dan satu kamar denganku." ucap Edmun. "Itu dilakukan juga atas persetujuan orang tuamu. Mereka setuju karena yakin putri mereka akan kabur setelah tau. Barangmu juga sudah di siapkan. Untuk pelayan pribadimu, dia ... Tidak akan ikut." jelas Edmund dengan cepat. Dia tidak membiarkan calon istri nya berbicara.
Thea hampir saja lari di tengah tengah dansa. Edmund segera mengeratkan lengannya yang berada di pinggang Thea.
"Jangan coba coba kabur, Duchess. Ingat, apa yang kau lakukan, orang tuamu yang akan menanggung." ucap Edmund.
Karena terlalu kesal dan merasa di permainkan, di tambah dia tidak akan bisa kabur lagi, akhirnya Thea mencubit dada Edmund. Kebetulan tangan kirinya bertengger di dada pria itu.
"Tidak terasa," ucap Edmund mengejek.
*)_(*
Begitu pesta selesai, Thea langsung di boyong ke kediaman Maven. Gadis itu bahkan sudah menatap mengiba pada orang tuanya. Kedua nya hanya bisa mengucapkan maaf dan mngatakan ini demi kebaikannya.
Di sisi lain, ada alasan lain kenapa Apollyon menyetujui ini semua. Karena peperangan dengan para monster sudah bisa di perkirakan waktu datangnya. Kediaman nya memang aman, tapi putrinya yang tidak aman. Healer langka seperti Thea adalah buruan. Jika dia sampai tertangkap, maka musuh tidak akan ada habis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make My Own Choice
FantasíaSetelah menerima undangan ke sebuah pulau bersama 12 orang lainnya. Masing-masing dari mereka menerima perhiasan dan dia menerima gelang cantik bermata berlian, setelah memakainya Ghea Kanaya terlempar ke suatu tempat asing. Ghea terpaksa harus bera...