"Tuan Pedro ingin bertemu, Nona." ujar Naina.
"Suruh masuk," ucap Thea.
"Nona ... Tuan memanggil anda. Ada tamu yang mencari anda," lapor PEdro.
"Siapa?" seingat Thea dia tidak memiliki teman selama masuk di dunia ini. Bagaimana bisa ada tamu untuknya.
"Duke Maven. Ayah anda mengatakan jika beliatu datang atas surat yang anda kirim ke kediamannya setiap hari." ucap Pedro dengan senyum geli.
Wajah Thea memerah sempurna mendengar ucapan Pedro. Dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "aku akan segera kesana,"
"Baik, Nona." Pedro kemudian pamit undur diri.
"Naina bantu aku bersiap," ucap Thea dengan wajah yang masih memerah.
Godaan dari Pedro tadi membuat pipinya menjadi bersemu karena malu. Kenapa juga Edmund harus datang dan mengatakan tentang surat-suratnya, kan dia jadi malu karena ketahuan mengirim surat terus-menerus.
Naina mengambil kan gaun yang ringan untuk Thea pakai. Mengingat sekarang nonanya tidak menyukai pakaian berat, Naina sempat mengatakan pada Grand Duchess untuk menambah uang bulanan Thea yang akan di belikan baju baru.
***
Keduanya kini akhirnya duduk berhadapan. Thea yang awalnya berani menjadi ciut saat mata merah crimson itu menatapnya.
"Jadi ... Lady Lianna, anda akan diam saja sampai kapan?" tegur Edmund."
Thea terkesiap dan mengangkat kepalanya. "Em ... Apa yang ingin anda bicarakan?" tanya Thea.
"Sesuatu yang aku butuhkan," jawab Edmund.
Thea meneguk ludahnya dengan kasar. Kenapa pria di hadapannya ini begitu tempan. Thea kembali salah fokus.
"Jadi bisa jelaskan sesuatu yang saya butuhkan itu apa?" tanya Edmund meminta penjelasan.
"Pendamping," ucap Thea sudah keluar dari konteks.
Thea ini tidak bisa di hadapkan makhluk tampan seperti ini. Sisi liarnya kan jadi keluar.
Dia yang sadar sudah mengatakan hal salah menepuk bibirnya beberapa kali. Nox yang berdiri di belakang Edmund hanya bisa menahan tawanya. Hidungnya sampai kembang kempis karena susah sekali menahan tawanya.
"Lady serius!" ucap Edmund tegas.
"Maaf Tuan Duke, wajah anda membuat saya salah fokus. Kalau boleh, bisa ... Anda berbalik. Saya rasa itu akan lebih baik." ucap Thea tanpa filter.
Menarik itu yang ada di pikiran Edmund sekarang.
"Berbalik Duke. Atau kita tidak akan selesai karena saya akan mengucapkan semua yang ada di otak saya saat melihat anda." Thea malah sekarang kesal sendiri.
"Batu sekali," celetuk Thea tanpa sadar.
Keluar sudah tawa yang dengan susah payah Nox tahan. Lady di depannya ini memang sesuatu. Kini dia tahu apa yang di maksud tuannya, gadis di hadapannya ini berbeda dari yang dulu.
Dengan terpaksa Edmund berbalik dan berbicara sambil menghadap dinding.
"Katakan," ucap Edmund.
***
"Anda sedang butuh orang untuk menetralkan racun pada ayah anda bukan?" ucap Thea akhirnya.
"Bagaimana kau bisa tahu?" ucap Edmund sambil membalikkan badannya. Dia reflek karena terkejut.
"Berbalik!" ucap Thea galak. Entah kemana rasa takutnya tadi pergi.
Dengan patuh pria itu kembali berbalik. "Anda tidak perlu tahu. Intinya saya bisa mentralkan racun itu. Tapi saya belum menguji kekuatan saya, karena tidak ada orang yang terkena racun selama saya berlatih." lanjut Thea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Make My Own Choice
FantasíaSetelah menerima undangan ke sebuah pulau bersama 12 orang lainnya. Masing-masing dari mereka menerima perhiasan dan dia menerima gelang cantik bermata berlian, setelah memakainya Ghea Kanaya terlempar ke suatu tempat asing. Ghea terpaksa harus bera...