Bab 7🐉

110 15 2
                                    

Annyeong Yeorobun!!
Walaupun masih sepi,tetep kudu up gaseh? 😂
Yaudah gak usah banyak cingcong,capcus!

~Mereka hanya tahu kita tertawa karena lucu,padahal jauh didalam itu ada banyak luka yang tersembunyi~
_Brian Airlangga

*******

Gudang tua di belakang SMA. Tempat itu tidak terjamah siapapun. Bahkan sudah dipenuhi sarang laba-laba.

Dahulu,gudang itu adalah laboratorium IPA sebelum dialihfungsikan. Siapa sangka gudang itu kini menjadi tempat komplotan anak-anak nakal melancarkan aksinya.

Terdengar gelak tawa saat satu tamparan mendarat dengan begitu keras tepat dipipi seorang gadis yang sudah terduduk lesu. Sudut bibirnya berdarah. Gadis itu meringis pelan.

"Lo pikir ini bakal bikin gue puas?! Semuanya belum impas,Milka. Gue masih belum terima atas kematian Shaka. Malvin pembunuh! Kakak Lo pembunuh!"

"Malvin bukan pembunuh,Justin. Lo salah paham."

"Diam,Lo!"

Plak! Cowok jangkung itu melayangkan satu tamparan lagi tanpa belas kasihan.

Tubuh Milka sampai jatuh ke lantai. Tidak cukup sampai disitu,Bulan memaksa Milka bangkit dengan menjambak rambutnya.

"Heh! Gak usah sok cantik deh. Lo pikir,siapa yang bisa lindungin Lo? Dan gue ingetin ya,jangan suka cari Muka sama Deka!"

"Kakak sama adik sama aja. Sama-sama gak berguna! Mending Lo mati,tau gak?!" Timpal Rana yang sedari tadi menyesap rokoknya.

Bukan hanya mereka bertiga,ada beberapa anak lagi yang sialnya malah menjadikan ini sebagai tontonan yang seru. Benar-benar tidak punya hati.

"Gue salah apa sama Lo,Rana."

"Bukan Lo yang salah! Tapi Malvin. Andaikan cowok sialan itu gak nolak cinta gue,dan mempermalukan gue. Semuanya gak akan kayak gini,Milka."

"Itu salah Lo,sendiri. Malvin gak suka sama cewek Urakan kayak Lo!"

"DIAM!"

PLAK!

PLAK!

PLAK!
Bulan melayangkan tamparan berkali-kali.

"Kalian bebas mau ngapain cewek brengsek ini. Gue cuma mau menikmati gimana dia tersiksa." Ujar Justin terdengar dingin lalu beranjak menjauh dan duduk diatas meja tua untuk menikmati permainan mereka.

Seorang diantara tujuh temannya yang lain memberikan sebotol bir. Tak lama Justin meneguknya. Sementara Milka,gadis itu seolah boneka yang bebas disakiti oleh Rana dan Bulan. Ia mendapat tamparan ataupun pukulan secara bergantian.

**********

"Beraha mang?"

"15 Rebu," jawab mang Arman santai sambil sibuk mengelap tutup pancinya.

"Buset dah malah gini,udah kayak BBM." Brian berakting sok terkejut.

"Apanya yang mahal? Kamu aja udah makan martabak mini 15 biji. Wajar atuh?"

Brian Airlangga (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang