~Hal yang paling gue suka itu,ketika
tawa gue bisa nyalur sama mereka~_Brian Airlangga
"saya tidak mau lagi ada perkelahian seperti ini. Paham?" Tegas pak Yono selaku kepala sekolah.
"Pak,saya kan cuma_"
"Brian! Jangan membantah. Apapun alasannya, perkelahian itu tetap salah. You know?"
"Tapi,pak_"
"Brian! Kamu cukup ikuti aturan. Itu aja kok susah."
"Saya gak ada ni_"
"Brian!"
Sungguh. Brian benar-benar kesal. Ia selalu saja tak diberi kesempatan untuk berbicara.
"CK." Decak Brian lalu merotasikan bola matanya. Pandangannya pun tak sengaja bertemu dengan Justin. dapat Brian lihat cowok itu memasang ekspresi penuh kemenangan.
"Huh!" Brian membuang muka. Ini benar-benar memuakkan. Brian membiarkan kepala sekolahnya itu berceloteh panjang lebar. Bagi Brian tak ada satupun yang mengandung pembelajaran dari setiap kata yang beliau lontarkan.
Sampai akhirnya "Sudah. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas. Ingat,kalo sampe terjadi lagi,saya akan panggil orang tua kalian." Final pak Yono setelah celoteh panjangnya.
Akhirnya Brian keluar lebih dulu dan kemudian disusul Justin. Berbeda dengan Brian,Justin sempat mengucapkan terimakasih kepada pak Yono.
Tatkala keduanya berhenti didepan ruang kepsek,adu pandang kembali terjadi.
"Lo paham kan? Tindakan Lo gak berguna sama sekali. Semakin Lo bertindak,semakin Lo terjebak dengan masalah. So,berhenti bersikap sok pahlawan,Brian." Terdengar kekehan kecil dari Justin.
"Lo salah. Cepat atau lambat,Lo bakal tersingkir."
"Oh ya?" Justin mengangkat sebelah alisnya terlihat sangat jumawa.
"Gue tantang Lo balapan. Kalo Lo menang,gue bakal ikuti kemauan Lo. Tapi kalo kalah,Lo yang harus ikuti kemauan gue." Tantang Justin.
Brian tak langsung menjawab. Ia memilih diam beberapa saat. Memikirkan bagaimana konsekuensi dari tawaran Justin.
"Cih. Lo takut?" Justin berdecih meremehkan.
Jujur saja melihat tampang Justin yang kelewat songong membuat Brian tak kuat untuk menolaknya.
"Oke. Gue gak takut tantangan Lo. Gue pastiin gue yang menang." Jawab Brian dengan kepercayaan dirinya.
"Hahahaha bagus... Kita ketemu dilapanngan agasa Minggu malam. Masih ada waktu lima hari. Silahkan persiapkan diri untuk menerima kekalahan,Brian."
"Cih. Sombong amat Lo. Kita liat aja nanti. Jangan sampe Lo jilat ludah sendiri." Celetuk Brian atas kesombongan Justin yang begitu kelewatan.
Sesaat kemudian Justin berlalu pergi menyisakan Brian sendiri. Sementara Brian hanya menatap punggung Justin yang semakin jauh.
Ia memikirkan kembali mengenai tantangan itu,Brian sebenarnya takut jika saja Nikol mengetahuinya. Nikol jelas akan marah besar padanya. Apalagi jika berakibat yang lebih fatal.
Namun Brian jadi ingat sesuatu...

KAMU SEDANG MEMBACA
Brian Airlangga (TAMAT)✓
Teen Fiction"Tertawalah sampai kau lupa dengan yang namanya luka" _Brian Airlangga "Mereka akan sangat bahagia dengan tawa yang kau ciptakan,hingga mereka lupa jika sedang dibohongi" _Brian Airlangga "Air mata yang ku hapus saat ini,mungkin akan tumpah lagi di...