"Tertawalah sampai kau lupa dengan yang namanya luka" _Brian Airlangga
"Mereka akan sangat bahagia dengan tawa yang kau ciptakan,hingga mereka lupa jika sedang dibohongi" _Brian Airlangga
"Air mata yang ku hapus saat ini,mungkin akan tumpah lagi di...
Akhirnya Akhirnya Brian berhasil menghentikannya.setengah kakinya sudah masuk,dan alhasil membuatnya mengaduh kesakitan karena terjepit.
"Eh! Eh! Pak,pak,pak! Kaki Aing kejepit!"
"Kenapa kamu terlambat?" Tanya pak Tejo sembari memelintir ujung kumisnya.sekilas info bahwa beliau ini sudah menjabat sebagai satpam SMA selama kurang lebih dua puluh tahun.
"Aduh pak, Nanti aja Napa nanya nya. Bukain dulu nih. Kaki Bri yang kiyowo, imut-imut tiada Tara ini terjepit dan tersolimi."
Akhirnya pak Tejo sedikit menggeser gerbangnya,memberi celah agar Brian bisa masuk.
"Kenapa telat?" Tanya pak Tejo cosplay menjadi Burik,guru BK yang tersohor menyaingi ketenaran BTS di SMA Angkasa itu.
Brian yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Anu kak,ee....salahin aja si Susanto."
"Susanto? Susanto siapa?"
"Itu,si supir angkot yang gak memenuhi SNI. Gara-gara angkotnya mogok saya harus lari dan telat pak. Bapak bayangin pak,gimana perjuangan Saya untuk berlari mengejar masa depan yang masih suram,buram dan tidak jelas ini pak. Lagian kaki saya kan masuk sebelah tadi pak." Ujar Brian panjang lebar.
"Udah sana,masuk!" Meski agak sarkas tapi Brian senang.
"Hehehe nuhun,gomawo,Syukron,tengkyuh,terima kasih bapak Tejo yang cetar membahana ngalahin Inul Daratista." Balas Bri tidak tanggung-tanggung menggunakan lima bahasa sekaligus.
Akhirnya cowok itu bisa terselamatkan dan berjalan menuju kelas dengan tenang.
Bri kembali memasang image sebagai mostwanted yang berwibawa. Berjalan santai,dengan kedua tangan didalam saku celana,badan tegap dan pandangan lurus.