Bab 25🐉

72 6 0
                                    

Pergilah yang jauh, nanti kalau sudah lupa jalan pulang aku yang akan menyusul.
_Brian Airlangga

Brian berjalan menyusuri koridor utama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian berjalan menyusuri koridor utama. Sebelah tangan cowok itu tersimpan didalam saku, sementara sebelah lagi dibiarkan petantang-petenteng. Memang begitu ciri khas seorang Brian Airlangga. Sepertinya setelah hampir empat bulan pindah, orang-orang mulai mengenal Brian sebagai sosok humoris dan petakilan.

"Ganteng tuh mau kayak mana aja tetep ganteng kan?" Brian bermonolog sambil cengar-cengir.

Memang benar adanya. Sekalipun ia terkenal aneh, tapi kata "tampan" tetap melekat sebagai ciri khasnya.

Brian mengacak-acak rambutnya yang makin memperkuat aura tampan cowok itu.

"Anjir, emang cakep banget muka gue. Keturunan song jungki hahaha...." Brian tertawa kecil yang menarik perhatian beberapa siswa.

Detik berikutnya Brian merogoh saku celananya, mengambil handphonenya lalu membuka WhatsApp yang baru saja masuk beberapa menit lalu. Sebuah pesan dari Risa.

"Bri, mama pulangnya malem banget ya. Jangan tidur malem-malem ya, Bri. Love you."

Terdengar helaan napas lelah yang berhasil lolos dari celah bibir cowok itu. Entah kenapa tiba-tiba perasaan sedih itu muncul begitu saja padahal seharusnya tidak boleh. Brian tersenyum tipis.

"Gapapa, mama papa kan emang sibuk. Resiko jadi anak orang hebat tuh gini, Bri. Sering ditinggal. Apa gue jadi pengangguran aja ya, biar anak gue full time bareng gue." Pikir Brian konyol. Semata-mata pikiran itu hanya untuk menghilangkan kesedihannya. Brian tersenyum lagi.

"Aaaaaaaaaaa!!"

"Apa?! Mau ngadu sama siapa Lo hah?!"

"Gak suka Lo diginiin?! Yaudah berhenti sekolah aja! Bictch!!"

"Aaaaaa!! Hiks....hiks..."

Keributan itu seketika mengundang banyak perhatian termasuk Brian yang juga penasaran. Tanpa pikir panjang cowok itu berlari menerobos kerumunan.

"Minggir woy! Cowok ganteng mau lewat!" Seru Brian sambil berlari mengambil celah untuk dapat melihat lebih dekat.

Seketika Brian terkejut saat melihat pemandangan dihadapannya. Seorang gadis cantik yang diperlakukan layaknya seekor binatang. Gadis cantik itu dijambak begitu kuat, lalu ditampar berkali-kali, bahkan diludahi. Tampak seragam sekolahnya yang lusuh akibat disiram air pel. Lebih kejinya lagi saat semua siswa yang ada hanya berperan sebagai penonton tanpa berniat menolong gadis itu.

Plak! Satu tamparan lagi mendarat dengan sempurna hingga meninggalkan jejak merah dipipi Milka.

Justin berjongkok lalu berbicara sembari menjambak rambut gadis yang begitu lemah itu.

Brian Airlangga (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang