Bab 26🐉

60 7 0
                                    

Terluka dan patah adalah dua hal yang menjadi resiko utama saat kau jatuh cinta sendirian.
_Brian Airlangga.

"Assalamualaikum..." Brian mengucap salam kala ia membuka pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam, Aden udah pulang?"

Mendengar jawaban berlogat khas Jawa itu membuat Brian menoleh kearah wanita paruh baya yang sedang sibuk dengan kemocengnya. Wanita itu tersenyum teduh, menyambut Brian layaknya seorang ibu.

"Mama udah pulang bi?"

"Belum, den. Tadi barusan nyonya bilang kayaknya enggak bisa pulang."

"Ouh, gitu...." Suara Brian terdengar rendah. Seutas senyum palsu terpancar dari wajah Brian.

Sudah biasa. Brian sudah biasa tanpa Risa ataupun Nikol. Bahkan semenjak kecil. Tapi meski begitu tidak bisa dipungkiri, jika Brian merasa rindu, merasa kesepian dan menginginkan kehadiran orang tuanya itu.

"Aden dari mana? Kok pulang sekolahnya malam?"

"Abis nongkrong sama temen-temen bi. Bri capek, istirahat duluan ya..." Kata Brian lalu beranjak pergi.

"Aden gak mau makan dulu?"

"Kenyang..." Jawab Brian tanpa menoleh lagi.

Lamat-lamat wanita itu menatap Brian. Lebih tepatnya memperhatikan tangan Brian yang setia meremat kuat bagian pinggangnya. Bukan sekali dua kali, tapi Sudah beberapa kali.

°°°®°°°

"Papa kapan pulang, pa?" Tanya Brian.

Saat ini keduanya tengah terhubung dengan sambungan telpon. Tadi Brian menyempatkan waktu untuk bisa menelpon Nikol. Dan beruntung pria itu mengangkatnya.

"Gak tau, Bri. Tapi kayaknya gak lama lagi sih. Kenapa? Kangen?"

Terdengar tawa renyah diujung sana yang berhasil membuat senyum pucat terlukis diwajah Brian.

"Mama mana?" Tanya Nikol.

"Enggak pulang, pa." Jawab Brian terdengar sendu.

Pria yang sekarang masih sibuk bekerja itu menghela napas lelah. Sesaat kemudian terjadi keheningan antara keduanya. Sampai Brian mengutarakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Pa...."

"Kenapa?"

"Sepi.."

"Hm?"

Brian tak menjawab, ia menghembuskan napas gusar. Merasa tak nyaman dengan duduknya, cowok itu lantas memilih berbaring.

"Nanti papa pulang. Kan ada bibi dirumah. Emang Brian mau tinggal bareng Abah sama Ami lagi?"

Pertanyaan itu membuat Brian terdiam.

"Brian?" Panggil Nikol kala putranya tak menjawab lagi.

"Brian, nanti daftar kepolisian ya? Sekarang sekolah yang bener. Jangan bikin masalah ya, Bri. Sebentar lagi kan udah mau ujian kelulusan..."

Brian Airlangga (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang