09. Na : OH²/O⁴/N⁴

393 56 7
                                        

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09. Na : OH²/O⁴/N⁴

"Akh, sialan.. " Pemuda itu mengerang seraya memegang miliknya itu yang terasa ngilu sekaligus nyeri.

Dena langsung berjalan cepat menerobos mereka yang tengah memukuli lelaki hoodie hitam itu.

"Minggir minggir!" titah Dena dengan wajahnya yang terlihat tidak bisa diganggu siapapun saat ini.

Dena membantu pemuda hoodie hitam itu bangkit dengan. Sungguh miris dan kasihan, wajahnya dibuat lebam, dan tangan dan sudut bibirnya berdarah. Bahkan, tangannya tengah memegangi bagian perut yang mengalir darah kental.

"Perut lo berdarah, bang?" tanya Dena memperhatikan tangan pemuda itu meremas hoodie bagian perutnya.

Pemuda itu terengah-engah sembari menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit. Dia menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Dena.

"Ck, kurang ajar banget lo semua! LO SEMUA YA YANG BIKIN DIA LUKA BEGINI, KAN?!" tanya Dena dengan nada keras.

"Eh, enggak ya. Lo siapa? Lo ngapain selamatin nih orang? Lo nggak boleh ikut campur urusan kami. Paham?" tekan salah seorang pemuda mendekati Dena. "Cewek pendek yang sok jagoan kayak lo mending berhenti bikin masalah yang nanti bisa bikin lo repot sendiri, oke?"

Karena perkataan itu cukup menyinggung Dena, karena kesal diejek terus dan selalu menghalanginya saat ingin menolong pemuda malang itu, akhirnya dalam semalam mereka semua tumbang karena dihajar habis-habisan oleh Dena seorang. Solo melawan squad. Tidak ada yang menyangka mereka akan dikalahkan telak oleh seorang siswi SMA yang terlihat seperti anak kecil lemah yang polos itu.

"Nggak.. Mana mungkin.. K-kita kalah sama cewek SMA.. " lirih seorang pemuda sebelum pingsan dengan tubuh yang terkapar dan wajah yang lebam karena tinjuan Dena.

Dena menggendong tubuh pemuda malang tadi di punggungnya. Walau tinggi badannya tak seberapa, namun Dena cukup kuat untuk menggendong laki-laki ini yang tingginya kisaran 175 cm, sementara dia hanya 150 cm.

Aduh, kayaknya besok pagi punggung gue encok ini mah, batin Dena.

"Dena.. " lirih pemuda itu setengah sadar.

Anjir, kok tau nama gue?! Gue kan belum kasih tau sama sekali, coy! batin Dena terkejut sendiri.

"Lo Dena?" Pertanyaan pemuda malang itu tiba-tiba membuka kedua mata dan langsung bertanya tepat di dekat telinga Dena.

"AAA!" Dena terkejut bukan main. "YA ALLAH, KAGET BANGET GUE!"

Pemuda itu tertawa kecil melihat ekspresi Dena yang terkejut itu.

"Ck, pake ketawa segala lagi nih cowok, nyebelin banget," gerutu Dena bergumam.

"Lo mau bawa gue ke mana?" tanya pemuda itu.

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang