18. Na : • • - - -

204 31 14
                                    

18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18. Na : • • — — —

"Hah? Ketemu apaan? Lo kalau ngomong yang jelas dikit kek, Ray."

"AU DAH, LO LAGI DIMANA? CEPETAN KE RUANG PERPUS, TU, PLEASE, INI DARURAT!"

"Dih, lo yang ke perpus lah."

"Tu, jangan ngelawak dulu ya. Buru lo ke perpus, gc."

Tepat saat Rayyan mau mematikan telepon, pintu masuk perpustakaan terbuka, muncul Rayyan yang sedang mematikan teleponnya dengan Queenna.

"Eh? Kok lo udah di sini?" tanya Rayyan melihat figur seorang Queenna tengah berdiri memegang sebuah buku novel romance favoritnya.

"Banyak tanya lo, Cebol," ketus Queenna menyahut.

"Heh! Tinggi juga menangan gue kali! Jangan ngatain gue lo! Mentang-mentang Felix lebih tinggi, lo jadi sembarangan banget ngata---"

"SSSSSSSTTTTTT! KALAU KALIAN MASIH RIBUT, SAYA TENDANG KALIAN BERDUA KELUAR DARI PERPUS!" ancam bapak perpus membuat Queenna dan Rayyan spontan meneguk saliva gugup.

"Ah iya, maaf, Pak," ucap Queenna dan Rayyan bersamaan sembari membungkukkan sedikit badannya menunjukkan rasa hormat pada Pak Dimas sebagai orang yang menjaga ketertiban perpus.

Akhirnya Queenna pun mengajak Rayyan dan Karina memojok pada sudut ruangan perpustakaan untuk berbicara tentang apa yang Rayyan temukan saat tadi dia menelepon Queenna.

"Tadi lo ketemu apa?" tanya Queenna sembari bersedekap

Rayyan merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah amplop berisi selembar kertas, lalu memberikannya pada Queenna. Queenna langsung mengambil dan membuka kertas itu untuk dia baca.

"Hah? Apaan ini?" lirih Queenna mengamati teka-teki yang tengah ia pegang dalam tangannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Apaan ini?" lirih Queenna mengamati teka-teki yang tengah ia pegang dalam tangannya itu.

Karina dan Rayyan mendekat dan ikut melihat teka-teki itu.

"Eta tentang benua? Berarti si pembuat teka-teki ini anak IPS ya?" tanya Rayyan.

"Ya," sahut Karina dengan raut wajahnya yang tertampil ekspresi serius. Perempuan itu beralih membuang pandangannya sembari menyibakkan rambut tomboy-nya ke belakang.

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang