•
02. Na : AFe²/O/AFe²/OH/KOH/O⁴ O²/H/O²H
Perempuan dengan name tag 'Dena Zevalethea' itu melempar sendok yang tadi ia pegang untuk menyantap sarapan ke lantai. Hal itu membuat seluruh murid di sana langsung mundur karena terlihat akan ada perdebatan diantara keduanya. Dena tidak suka dengan Keyla yang sedikit-sedikit langsung melapor kepada kepsek. Keyla mulai menatapnya dengan sinis dan sorot mata tidak suka.
"Ngapain lo? Sehat?" tanya Keyla ketus disahut oleh diamnya Dena.
Dena mengepalkan tangannya geram dengan otot rahangnya yang mulai mengeras karena memendam amarah agar tidak hilang kontrol.
"HEYY, ADA APA INI!?" Tiba-tiba saja datang Pak Thio yang merupakan guru killer di sekolah ini, guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Amarah Dena yang semula mulai meletup dan sangat ingin menghabisi nyawa Keyla kini mereda karena kedatangan Pak Thio. Niatnya untuk memberikan pelajaran pada Keyla kini harus ia urungkan karena ada Pak Thio di sini.
"KAMU NGAPAIN DI SINI, KEYLA?! KELAS KAMU BUKAN DI SINI! CEPAT KEMBALI KE KELASMU! ATAU KAMU MAU SAYA LAPORIN KAMU KE WALI KELAS KAMU?!" ancam Pak Thio membuat Keyla berdecak pelan.
"Iya, Pak, iya. Saya pamit," pungkas Keyla berjalan cepat keluar kelas X-II, menyisakan Dena dengan keadaan kelas yang masih terasa rasa tegang akan keributan yang Keyla dan Dena buat tadi.
"Dena, saya sudah berapa kali bilang ke kamu tentang hal ini kan. Jangan buat masalah terus dengan orang-orang seperti Keyla itu. Dia itu anak kepsek. Saya justru yang cemas sesuatu terjadi sama kamu karena ulah Keyla yang pengaduan ke ayahnya itu," tutur Pak Thio tiba-tiba melembut dan melemah karena menasihati Dena agar dia tidak terlibat dalam masalah apapun dengan Keyla si anak manja kepsek. Pak Thio melakukan itu karena merasakan iba dengan Dena. Yang guru itu tahu Dena adalah sosok perempuan riang yang tiada hari tanpa lelucon. Jika semua itu menghilang dari wajahnya, Dena sudah tidak terlihat seperti Dena yang Pak Thio kenal.
Dena membuang wajah sembari cemberut. "Mereka duluan, Pak, yang tindas saya. Masa rambut saya ditarik sampai dimasukkin ke dalam wc toilet? Saya marah lah, Pak. Kesal saya. Dikira rambut saya kotoran?! Kurang ajar mereka memang," gerutu Dena seketika bad mood karena mengingat kejadian tadi ia ditindas oleh geng Keyla.
Pak Thio menghembuskan nafas panjang. "Ya sudah, tidak apa-apa. Besok-besok, kalau ada sesuatu yang mengganggu kamu, lebih baik lapor ke guru-guru, ya. Jangan main kekerasan seperti tadi lagi. Nggak baik," pesan Pak Thio, "Kamu mengerti?"
Dena manggut-manggut dengan wajah lugunya itu. "Iya, Pak, saya mengerti," sahut Dena sedikit malas karena biasanya tidak akan ada kedamaian setelah melaporkan kasus penindasan ke guru di sekolah ini.
"Tadi teman-temannya Keyla kamu apain sampai katanya babak belur dan hidungnya berdarah? Kamu pukulin mereka sampai seperti itu ya?" tanya Pak Thio lumayan gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERIOUS Na
Ficção AdolescenteTERBIT DI @Teorikatapublishing. 📌Versi novel banyak tambahan + tersedia ending "Lo tau kan, Natrium kalau dicampur H²O bakal jadi apa?" ••• Ledakan yang menyebabkan kebakaran hotel Goralliswa yang terjadi pada tahun 2022 menyeret tiga perempuan yan...