29. Na : HUMAN DISASTER!

193 24 0
                                    

29. Na : HUMAN DISASTER!

Setelah ledakan terjadi, sebuah beton dari langit-langit toilet lantai satu tempat Dena mengambil jas pemadam kebakaran itu jatuh dan menimpa punggungnya. Dena langsung tergeletak di atas lantai dengan punggungnya yang terasa nyeri dan sakit. Tangannya masih berusaha meraih jas pemadam kebakaran yang tergeletak di pinggir wastafel. Namun, karena rasa sakit yang mulai menyebar ke seluruh tubuhnya akibat tertimpa beton ini, membuatnya sulit bergerak bebas.

Tiba-tiba saja muncul seseorang yang masuk ke toilet dan mengangkat beton tersebut dari punggung Dena. Seorang pemuda yang mengenakan jas pemadam kebakaran juga datang menolongnya.

"Gue pakaikan ya." Pemuda itu memakaikan jas pemadam kebakaran pada Dena yang sudah lemas dengan setengah kesadarannya yang tersisa.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering, segera pemuda itu mengangkatnya.

"WOI! ADA KASUS KEBAKARAN DI HOTEL GORALLISWA! LO DI MANA? SELIDIKI YUK!" ajak salah seorang pria dari tim forensik.

"Sorry, gue lagi selidiki kasus itu, sendirian." Pemuda itu langsung menutup telepon dan tak menghiraukan apapun lagi.

Pemuda itu bangkit sembari menggendong Dena pada punggungnya, lalu berlari cepat keluar gedung hotel, menerobos lautan manusia yang mengelilingi hotel Goralliswa tertelan si Jago Merah.

Saat di perjalanan agak jauh dari hotel Goralliswa, pemuda itu melihat sosok perempuan memakai seragam SMA Darrielle bersama seorang pemuda yang diduga kekasihnya. Itu adalah Keyla dan Zidan yang sedang terburu-buru menuju hotel Goralliswa untuk melihat hasil dari aksi yang mereka perbuat.

"Ck sial," umpat pemuda itu. "Dena, gue nggak tau lo masih sadar atau enggak. Yang pasti, kalau lo udah pulih, cepet datang ke rumah gue dan Mezza, di sana gue udah buat robot Mezza."

Dengan gerakan cepat, pemuda itu menurunkan Dena di semak-semak, lalu berjalan cepat menghadang jalan Keyla dan Zidan. Meski sulit menahan rasa ini, pemuda itu tetap kekeh akan pendiriannya.

"Aku takut. Teman aku punya sahabat yang terobsesi sama dia. Aku takut terjadi apa-apa sama dia. Apalagi akhir-akhir ini para buronan yang aku tangkap sering banget bilang aku, Queenna dan Dena akan terlibat dalam suatu kasus. Aku harus bagaimana, Chiko?" tanya Karina seraya memasang wajah memelas di restoran dekat rumahnya ini.

Chiko berpikir sejenak, lalu mengukir senyum tipis. "Tenang aja, aku bakal lakukan sesuatu, biar semua yang mereka rencanakan bisa gagal total."

"Kamu bisa?"

Chiko mengangguk. "InsyaAllah sih, hehe."

Chiko berdiri tegak di hadapan Keyla dan Zidan yang tengah memasang raut wajah tak suka diganggu apalagi dicegat tanpa alasan seperti ini. Dari belakang Keyla dan Zidan, muncul beberapa buronan Agensi yang menaungi Karina. Empat buronan itu berdiri tegap seolah mereka adalah bodyguard Zidan dan Keyla.

"Buronan yang dikejar Agensi kamu ada berapa, Kar?"

"Ada tiga, tapi ada empat yang kabur," kata Karina menjawab seraya memakan keripik kentang di restoran bersama Chiko.

Chiko manggut-manggut pelan. Oh, jadi empat orang itu buronan yang kabur itu. Tunggu, yang dikejar Agensi Karina cuma ada tiga, dan yang kabur empat, artinya ada enam totalnya. Dan di sini mereka semua ada enam. J-jadi artinya, Keyla dan Zidan ini adalah buronan satu dan buronan dua!? batin Chiko tertegun dengan analisisnya sendiri.

Keyla menyeringai. "Hai, lo itu pacarnya Karina ‘kan? Ngapain di sini?"

Chiko gugup sendiri ingin menjawab apa. Hal itu justru membuat Keyla curiga padanya. "Gue bukan pacar Karina, dia sahabat gue dari kecil."

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang