27. Na : DEVIL

218 24 2
                                        

27. Na : DEVIL

Risih dan jijik disentuh oleh laki-laki seperti itu, Dena langsung memutar badannya dan melayangkan tendangan pada kepala Bagas sampai pemuda itu tersungkur dan terguling sampai beberapa meter.

"Jangan sentuh gue, bangsat. Lo cowok mesum! PERGI LO!" titah Dena terlanjur kesal dan mulai murka.

Dari belakang Dena, Dena palsu itu memegang pistol dan mengarahkan pelatuk pistol itu ke arah kepala Dena yang asli.

DOR!

Dena langsung menoleh ke belakang karena mendengar suara pistol yang ditembakkan. Dena palsu itu tercekat oleh Rayyan yang tiba-tiba datang dan mengarahkan pelatuk pistol itu ke langit, sehingga peluru itu kini terbang entah jatuh ke mana, yang terpenting tidak mengenai Dena.

"Mau apa lo, hah? Jangan sentuh temen gue, anjing!" Rayyan berucap geram sembari berusaha melepaskan pistol itu dari tangan Dena palsu dengan cara mencekik leher dengan mengitari lehernya menggunakan tangan kanan yang membuatnya kini lengah.

"ARG! LEPAS!" Dena palsu itu mengerang.

"Lepas? LO YANG HARUS LEPASIN PISTOL INI!" tegas Rayyan.

Dari belakang Rayyan, tiba-tiba datang anak buah Bagas ingin memukul Rayyan menggunakan tongkat besi. Melihat hal itu, Dena langsung berlari cepat dan berhasil menangkap serangan itu dengan telapak tangannya. Namun, Dena lengah. Salah seorang pemuda anggota geng motor Bagas dari belakang pemuda yang memegang tongkat besi itu sudah bersiap dan dia kini menembakkan peluru ke kaki kiri bagian paha Dena yang membuatnya langsung bertekuk lutut karena kesakitan.

"Akh!" Dena meringis sakit.

"Dena?!" Rayyan menjadi panik dan tenaganya berkurang sebab khawatir sesuatu terjadi pada Dena.

Mendapatkan kesempatan ini, pemuda yang memegang tongkat besi itu melayangkan pukulannya sekali pada pundak kanan Dena yang nyaris saja mengenai kepala bagian atasnya. Dalam sekejap, Dena tumbang dengan kaki kirinya yang kini bersimbah darah.

Rayyan pun semakin lengah, akhirnya Dena palsu berhasil menyiku perut pemuda itu, kemudian memegang lengan Rayyan, dan terakhir membanting tubuh pemuda itu di atas aspal yang keras dan kasar ini.

Dena dan Rayyan kini sudah terkapar di atas aspal. Rayyan masih tetap kekeh ingin bangkit karena kesadarannya masih utuh walau sedikit samar. Tidak dengan Dena yang sudah benar-benar kehilangan kesadarannya karena pukulan tongkat besi tadi. Rayyan ingin bangkit, namun Dena palsu itu mengarahkan pelatuk pistolnya tepat di dahi Rayyan.

"Berani bangkit pistol ini bersarang di otak lo," ancam Dena palsu itu.

Rayyan berdecak kesal mengetahui kenyataan ini begitu mencekam dan sulit mengambil keputusan.

Bertepatan Bagas dan anggota geng motornya mulai mengangkat Dena ingin membawanya kabur, datang seorang pemuda memberhentikan motor ninjanya itu di hadapan Bagas yang sedang menggendong Dena di punggungnya. Pemuda itu turun dari motor sembari melepas helmnya.

Bagas yang sekarang sudah melihat wajah pemuda itu langsung tertawa licik. "Oh, ternyata ini lo, nyet. Kenapa? Dapat kabar ya dari temen lo itu kalau cewek lo gue keroyok bareng anak buah gue?"

Argi diam tak berkata apa-apa. "Lepasin Dena."

Bagas mengangkat kedua bahunya. "Enak banget lo ngomongnya. Kita ini kesusahan tangkap nih cewek, anjay. Lo tau nggak, dia ini jago banget urusan solo vs squad. Repot banget, anjir! Dan lo sekarang seenak jidat minta kita lepasin dia? Aduh, sorry sorry, kagak bisa gue mah."

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang