28. Na : RESCUE ROBOT?

195 24 0
                                    

28. Na : RESCUE ROBOT?

Tiba-tiba saja ponsel Nana berdering menandakan telepon masuk. Nana segera merogoh saku celananya, kemudian mengangkat teleponnya tersebut. Nana menyalakan loud speaker agar Dena, Argi dan Rayyan dapat mendengarnya.

"Nana, botol kimia berisi cairan Natrium udah gue taruh di tiap lantai SMA Darrielle. Gue sama Zidan lagi atur posisi biar besok pas jam istirahat cairan H²O bisa sama-sama tercampur dengan Natrium diwaktu bersamaan," ucap seorang perempuan yang tercantum nama kontak di layar ponselnya Nana, ialah Keyla Zenita.

Dena tertegun dan langsung berseru, "KEYLA SIALAN!"

"Hah? L-lo beneran Dena? Anjir! Sialan ini kebal juga rupanya! Keren keren, nggak nyangka gue, ternyata lo selamat ya. Kabur darimana lo?"

"Banyak bacot lo, pecundang!" maki Dena seraya mengeraskan otot rahangnya kesal.

Keyla tertawa licik. "Sorry sorry, tapi rencana gue sama Nana lebih besar daripada lo dan temen-temen lo itu, Dena. Coba hentikan gue, atau seluruh siswa-siswi SMA Darrielle mati diwaktu bersamaan dengan cara yang sama seperti tahun lalu."

"Kurang ajar! Lo kakak kelas macam apa sih?!" protes Rayyan.

"Oh ya, by the way, kalian lihat teman gue nggak? Akhir-akhir ini gue jarang lihat deh."

"Mezza maksud lo?" tebak Dena dengan raut wajah dan nada bicara yang dingin.

"K-kok lo tau?"

"Mezza udah mati. Dan Mezza yang selama ini bareng lo itu bukan Mezza, itu robot yang dibuat seseorang."

Keyla kicep tak bisa berucap apa-apa. Mana mungkin Dena bisa membuat robot? Tidak mungkin, pasti ini hanyalah rekaan Dena saja.

"Ngaco lo! Mana mungkin lo bisa bikin robot? Nggak percaya gue!"

Dena tertawa kecil seraya menaruh kedua tangannya di pinggang. "Lo masih ingat kan, cowok yang lo siksa karena menerobos masuk ke hotel Goralliswa yang kebakaran untuk selamatkan seseorang? Itu dia. Dia ahli forensik yang dulu sempat mendalami ilmu robotik," ungkap Dena. "Dan hal penting yang perlu lo tau, orang yang selama ini lo bunuh dalam kebakaran hotel Goralliswa itu bukan gue, tapi temen lo sendiri, Mezzaline Farahani. Cowok itu mau menyelamatkan Kak Mezza, tapi ketahuan sama lo. Dan kejamnya, lo malah culik dia lalu siksa dia dengan berbagai kekerasan. Sekarang gue ada pertanyaan, di mana letak rasa kemanusiaan lo, Kak Keyla?"

"DENA ANJING! SIALAN LO! BERANI-BERANINYA LO GANTI POSISI KEMATIAN LO DENGAN KEMATIAN TEMEN GUE! BENER-BENER ANJING LO, DENA! LO MAU MATI, HAH?! DENAA! AWAS AJA LO, BANGSAT!"

"Kak Mezza mati bukan karena gue, itu kemauan dia sendiri. Dia nguping lo yang lagi diskusi bareng Nana. Walaupun dia sempat ikut bully gue kayak lo, tapi Kak Mezza nggak suka sama Nana yang sifat aslinya itu kayak ular berbisa," celetuk Dena. "Dia bilang sendiri ke gue. Lo percaya atau enggak itu urusan lo, gue nggak peduli."

Keyla berdecak kesal lewat telepon. "Tanggungjawab! Gue mau lo tanggungjawab! Lo udah bunuh Mezza, bangsat! BALIKIN TEMAN GUE!" Keyla sedikit berteriak.

Dena maju dan mematikan telepon yang terhubung dengan Keyla. "Lo yang bunuh dia, bukan gue," gumam Dena dengan nada dingin.

Esok harinya, tepatnya pukul 08.40, Dena tengah duduk di teras rumah lantai duanya, memikirkan ucapan Keyla dalam-dalam.

"Nana, botol kimia berisi cairan Natrium udah gue taruh di tiap lantai SMA Darrielle. Gue sama Zidan lagi atur posisi biar besok pas jam istirahat cairan H²O bisa sama-sama tercampur dengan Natrium diwaktu bersamaan."

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang