30. Na : THIS IS THE END (?)

390 29 0
                                    

30. Na : THIS IS THE END (?)

"Apa?" tanya Karina.

"Gue serius, Kar, tolong kali ini percaya sama gue!" Chiko berusaha meyakinkan Karina.

"Oke, gue sama Karina bakal ke sana," pungkas Queenna mengakhiri teleponnya dengan Dena.

"Kar, ayo ke SMA Darrielle," tukas Queenna menarik pergelangan tangan Karina keluar ruang rawat Chiko. Namun, pergerakan mereka dibuat terhenti oleh empat orang buronan Agensi DGE yang tiba-tiba muncul dan menghalangi pintu keluar.

"Mau ke mana kalian, hm?" tanya buronan tiga itu.

"Wah, lo si perempuan jalang itu!" ujar buronan empat yang tak lain adalah wanita dress merah yang waktu itu pernah berkelahi dengan Karina.

Zay langsung bangkit dengan dahi yang mengernyit. Pemuda itu berjalan cepat berdiri di samping Queenna dan Karina. "Kalian pergi dulu, biarkan saya yang lawan mereka."

"Hah?! Lo gila, Zay? Mereka berempat! Lo cuma berdua sama Kak Chiko!" celetuk Queenna.

"Tenang aja, saya bisa," Zay masih kekeh seraya meyakinkan Queenna dan Karina.

"Zay.. " gumam Karina khawatir menatap Zay yang dikondisi seperti ini masih bisa tersenyum tulus.

Queenna mengangguk. "Zay, gue mohon lo harus berhasil dan kembali dengan selamat."

Pada akhirnya, Queenna dan Karina pun kabur. Sementara empat buronan Agensi DGE itu harus menghadapi Zay terlebih dahulu sebelum mengejar Queenna dan Karina.

"HEY! JANGAN PERGI! LANGKAHI DULU MAYAT SAYA, BARU KALIAN KEJAR QUEENNA DAN KARINA!" tegas Zay dengan suara lantang.

Empat buronan itu pun tersulut emosi dengan Zay yang seolah menantangnya. Sehingga kini perkelahian sudah tak dapat dihindarkan lagi. Zay tidak tahu ending apa yang akan ia dapat setelah melawan mereka. Solo vs squad ini, apakah Zay mampu mengalahkan mereka?

Jangan khawatir, Karina, pergilah untuk selamatkan banyak nyawa murid SMA Darrielle, yakinlah saya bisa mengalahkan mereka dengan mudah. Chiko, walau kamu nggak bisa melihat saya lagi, tapi kamu masih bisa mendengar suara saya 'kan? batin Zay.

"CHIKO! CEPAT LARII!" titah Zay.

-• [Na] •-

Dena berdiri di gedung SMA Darrielle yang masih normal dan belum terjadi apa-apa. Siswa-siswi tengah berlalu lalang di lorong karena sekarang adalah jam istirahat.

09.00

Dena berlari ke ruang lab lantai satu. Untuk mencari Nana ataupun Keyla. Saat sudah tiba di ruang lab lantai satu, Dena melihat bercak darah yang mengarah ke tangga lantai dua. Melihat hal itu, Dena langsung menaiki anak tangga mengikuti bercak darah itu sampai berakhir di mana. Bercak darah itu berhenti di depan pintu rooftop. Dena pun membuka pintu rooftop, mendapati seorang perempuan tengah terkapar memegangi perutnya yang mengeluarkan darah. Perempuan itu adalah Nana Herliani.

Dena langsung berlari kecil menghampiri Nana. "Ya Allah, Na? Ada apa?!"

Nana dengan setengah kesadarannya yang masih tersisa menepis tangan Dena yang memegang bahunya. "Jangan sentuh gue, bangsat!"

"Perut lo kenapa bisa luka begini?!" tanya Dena khawatir.

"Nggak usah sok khawatir sama gue! Lo bukan siapa-siapa gue! Lo musuh abadi gue untuk selama-lamanya!"

Dena terdiam dengan tangannya yang beralih melepas dasi dan mengitarinya di perut Nana agar lukanya itu tidak menyebabkan pendarahan. Meski sulit memaksa Nana untuk menerima pertolongan ini, namun Dena tetap kekeh mencegah pendarahan terjadi pada Nana sebisa mungkin.

MYSTERIOUS NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang