Awalnya Mew fikir ini akan baik-baik saja tapi ternyata tidak, keesokannya ada pengumuman bahwa acara berburu tahunan bangsa Elf akan segera di laksanakan
Dan para Elf yang sudah menginjak usia dewasa harus ikut serta dalam acara tersebut, mendengar kabar itu Mew langsung panik dan meminta Gulf segera menemuinya karna ada yang ingin dia bicarakan
"Mew sebenarnya ada apa? Kenapa kamu terlihat panik seperti itu?" tanya Gulf khawatir pada Mew
"Gulf kamu dengarkan pengumuman tadi?" tanya Mew
"Yang tentang acara berburu tahunan itu, iya aku dengar emangnya kenapa?" tanya Gulf bingung
"Acara berburu itu di adakan setiap tahun untuk membasmi para monster yang masuk ke kawasan kerajaan Elf, sistemnya setiap Elf yang ikut akan dibagi dalam beberapa kelompok dan dikirim ke hutan sesuai dengan level kemampuan mereka dan kelompoknya ditentukan dari tingkatan warna Mana Core masing-masing Elf dan 1 minggu lagi akan di adakan tes kekuatan warna Mana Core" ujar Mew menjelaskan panjang lebar
"Iya, terus kenapa?" tanya Gulf lagi
"Gulf!! Kamu... Kamu manusia Gulf kamu gakpunya Mana Core kayak bangsa Elf, kalo para prajurit Elf tau kamu gak punya kekuatan sihir Elf mereka bisa aja curiga dan nangkap kamu Gulf" ujar Mew mengingatkan siapa diri Gulf
Terlalu lama berada di desa para Elf dan akrab dengan para Elf membuat Gulf lupa dengan identitasnya sebagai manusia, dia sudah terlanjur nyaman dan menganggap para Elf adalah keluarganya, apalagi setelah orang taunya meninggal Gulf tidak pernah mendapatkan kehangatan keluarga seperti ini lagi
"Lalu apa yang harus kita lakukan? Apa kau sudah menemukan cara agar aku bisa pulang keduniaku?" tanya Gulf
"I-itu sebenarnya... Hiks... Hiks... Gulf maaf... Maafkan aku" tangis Mew
"Mew kamu kenapa malah nangis? Kamu kenapa Mew? Coba cerita ke aku" bujuk Gulf
"Gulf maaf hiks... se-sebenarnya aku udah tau dari beberapa minggu yang lalu hiks... hiks... ca-cara buat kamu pulang tapi aku gak kasih tau kamu karna a-aku gak mau kamu pulang hikss... hiks..." tangis Gulf
"Maksud kamu Mew?" tanya Gulf tak paham
"A-aku su-suka sama ka-kamu Gulf, hikss... hikss... aku gak mau kamu pergi dan tinggalin aku, maaf aku egois hikss... aku benar-benar gak ada niat buat kamu tinggal selamanya disini kok, aku cuma perlu waktu buat lebih lama sama kamu maaf hikss... hikss..." tangis Mew
"Kalo begitu kamu tinggal bilang aja dong ke aku caranya biar aku bisa pulang sekarang" ujar Gulf
"Hikss... hikss... Udah terlambat, ka-kamu cuma bisa pulang lewat portal yang hanya terbuka saat bulan purnama dan bulan purnama bulan ini itu udah lewat, kamu harus nunggu bulan purnama berikutnya di bulan depan, maaf Gulf hikss..hikss..." Mew terus menangis sambil tanpa henti mengucapkan kata maaf pada Gulf
Tanpa berpikir panjang, Gulf langsung memeluk Mew erat dan mencoba untuk menenangkan tangisannya. Dia mengusap punggung Mew dengan lembut sambil berkata
"Mew jangan nangis, aku maafin kamu Mew, aku juga sebenarnya gak mau pulang keduniaku, aku juga berharap kamu gak pernah nemuin cara itu supaya aku gak perlu pulang" ujar Gulf
Mew merasakan kehangatan dari pelukan Gulf, dan sedikit demi sedikit tangisannya mulai mereda. Dia merasa sangat bersyukur Gulf tidak marah ataupun membencinya justru Gulf juga mengungkapkan perasaannya pada Mew
Gulf memang tidak marah pada Mew karna diam-diam Gulf juga memendam perasaan pada Mew, Gulf justru senang perasaan tidak bertepuk sebelah tangan, Gulf khawatir perbedaan ras antara manusia dan Elf membuatnya mustahil dicintai oleh Mew karna itulah selama ini dia diam
"Aku juga suka sama kamu Mew, aku juga gak mau ninggalin kamu, aku mau terus ada di samping kamu" lanjut Gulf
Tapi bukan berarti Gulf tidak memiliki rasa takut dan khwatir bukan karna kemungkinan dia akan ditangkap dan dibunuh tapi karna Mew, yang Gulf takutkan adalah saat identitasnya terbongkar bukan hanya dia tapi Mew juga akan dihukum karena dianggap bersekutu dengannya untuk menipu bangsa Elf
"Mew liat aku sayang" ujar Gulf sambil mengangkat dagu Mew agar menatapnya
"Jika nanti identitasku terbongkar aku mau kau menyalahkan aku, katakan dari awal aku menipu, memperdaya dan memanfaatkanmu agar aku bisa terhidar dari hukuman, katakan jika aku mengancammu agar kau tidak melaporkanku" ujar Gulf
"Kau gila, aku tidak mau melakukannya, akulah yang memeberikan kau ide untuk menyembunyikan identitasmu, aku yang mengatakan kebohongan pada warga desa tentangmu, aku yang selama ini memberikanmu tempat tinggal dan perlindungan, bagaimana mungkin kau malah ingin menanggung hukumnya sendiri" ujar Mew
"Mew aku gak mau sampai terjadi sesuatu yang buruk padamu, ini salahku karna datang kedunia ini, aku sangat mencintaimu Mew aku mohon biarkan manusia ini menyelamatkan satu-satunya Elf yang dia cintai" ujar Gulf
"Hikss... Aku tidak mau kehilangan kamu Gulf, jika saja aku tidak egois dan membiarkan kamu pulang kau pasti tidak harus menerima hukuman ini hikss...hikss..." Mew kembali menangis dipelukan Gulf
"Mew berhenti menyalahkan dirimu sendiri, sekarang aku mau kau berjanji untuk melakukan semua yang tadi aku katakan ya" ujar Gulf
"Kumohon jangan buat aku berjanji untuk hal yang mustahil aku lakukan, aku tidak bisa melihat kamu tersiksa sendirian" ujar Mew
"Kalo begitu kau tidak perlu melihatku, jangan datang saat aku akan dihukum, jangan datang untuk menangis, aku hanya ingin mengingat wajahmu yang terseyum sebelum aku mati bukan wajah sedihmu, ayo Mew berjanjilah padaku" ujar Gulf terus mendesak Mew
"Ba-baiklah aku berjanji akan mengatakan apa yang kau katakan" ujar Mew
"Aku akan mengatakan jika kau memintaku berjanji untuk menyalahkanmu seperti yang kau katakan, aku tidak akan biarkan kau dihukum sendiri Gulf" lanjut Mew di dalam hatinya
"Pemeriksaan kekuatan sihir akan dilakukan seminggu lagi, selama sisa waktu itu aku ingin kita membuat kenangan-kenangan yang indah, Mew apa kau mau menjadi kekasihku di sisa waktuku?" tanya Mew
"Iya aku mau hikss... hikss... Maaf Gulf harus ini jadi momen yang membahagiakan tapi mengingat waktu kita yang hanya seminggu hikss... hikss aku tidak bisa menahan air mataku" ujar Mew
"Aku sangat senang akhirnya mendapatkan kekasih Elf seperti dirimu Mew" ujar Gulf sambil kembali memeluk Mew
Mew membalas pelukan Gulf erat, dia tidak berhenti menyesali keegoisannya di dalam hati
"Mew besok ayo kita jalan-jalan ke hutan, aku ingin melihat keindahan hutan Elf bersamamu" ujar Gulf
"Baiklah, besoknya lagi kita bisa pergi memancing di danau disana bayak ikan besar" balas Mew
"Aku setuju ayo kita rencana satu minggu kebahagiaan kita" ujar Gulf
Gulf terus memeluk Mew, mengirimkan energi positifnya padanya, dan menguatkan hatinya dengan janji bahwa mereka akan menghadapi masalah ini bersama-sama
~~~
🎶Kita bikin sad ending, bikin paling dramatis...🎶
Hehe...(づ ̄ ³ ̄)づ
Selamat Paskah bagi Phi/Nong yang merayakan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of The Elf || GulfMew (End)
FantasyGulf, fotografer muda, tersesat di dunia lain dengan banyak mahluk fantasi didalamnya dan Gulf harus menyamar sebagai Elf untuk bertahan hidup. Di sana, dia bertemu dengan Mew, seorang Elf yang baik dan murah hati. Keduanya saling jatuh cinta tapi...