33

197 27 7
                                    

Mew merasa penasaran mengapa Gulf begitu keras menolak dan mengapa El terus saja menyebutkan kata-kata "pedang" dan "papa", bahkan tidak memanggilnya.

"El, mengapa kamu begitu tertarik dengan pedang itu?" tanya Mew, mencoba memahami apa yang dimaksud oleh bayi naga mereka.

"Pedang... Papa," jawab El dengan penuh semangat.

"Apa maksudmu? Apakah pedang itu milik papamu?" tanya Mew lagi, mencoba menguraikan makna dari ucapan El.

El menganggukan kepalanya, menunjukkan bahwa ada pemahaman di antara mereka.

"Tapi itu tidak mungkin, El. Pedang itu bukan milik papa," kata Gulf, mencoba membantah dengan keyakinannya sendiri.

"Pedang... Papa..." ulang El dengan tekad.

El menarik Gulf agar mendekati pedang tersebut, lalu memanggilnya, "Papa" sambil menujuk kearah pedang itu

"El, kamu ingin papa mencabut pedang ini?" tanya Gulf, mencari kepastian dari bayi naganya, dan El mengangguk sebagai jawaban.

"Coba saja, Gulf," desak Mew, meminta Gulf untuk mencoba, meskipun dengan rasa ragu.

Gulf tampak ragu, tetapi karena ini adalah keinginan dari bayi naga mereka, akhirnya Gulf memutuskan untuk mencoba.

Dengan satu percobaan saja, pedang itu tercabut dengan mudahnya bahkan Gulf tidak mengeluarkan banyak tenaga hanya untuk mencabutnya, membuat Zee, Gina, Davika, dan Mew terdiam dalam kejutan. Mereka semua sangat terkejut, begitu juga dengan Gulf.

 Mereka semua sangat terkejut, begitu juga dengan Gulf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ada yang tau atau inget ini pedang punya siapa?)

Gulf masih tidak percaya bahwa dia berhasil mencabut pedang suci Kerajaan Elveron dengan begitu mudahnya. Sebagai seorang manusia yang tidak memiliki hubungan darah dengan kerajaan Elf, dia tidak pernah membayangkan bahwa dirinya bisa melakukan hal seperti ini.

"Tunggu, apakah kamu keturunan Kerajaan Elveron?" tanya Zee dengan keheranan yang tak tersembunyi.

"Gulf, apakah kamu adalah anak haram Kerajaan Elveron?" tambah Gina, dengan ekspresi terkejut yang sama.

"Kau jangan asal bicara Gina, jangan menyimpulkan hal sembarangan. Bagaimanapun, Gulf tetaplah keturunan raja yang mulia," tegur Davika dengan tegas pada Gina, mencoba meredakan kekacauan yang mulai muncul.

"Aku, aku tidak mengerti. Bagaimana mungkin ini terjadi?" tanya Gulf, memalingkan pandangannya kepada Mew, yang satu-satunya mengetahui identitas sebenarnya dari Gulf.

Mew, meskipun mengetahui kebenaran, juga terkejut dengan apa yang terjadi, sehingga dia tidak bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

"Baiklah, kita akan membahas ini nanti. Yang terpenting sekarang, kita harus segera keluar dari goa ini," kata Mew, mencoba memfokuskan perhatian mereka pada situasi saat ini.

The Secret Of The Elf || GulfMew (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang