"Davika jangan teriak, sakit nih telingaku" protes Mew
"Kalian beneran udah pacaran? Sejak kapan? Kenapa gak bilang sama aku?" tanya Davika bertubi-tubi
"Iya beneran pacaran" jawab Gulf
"Sejak 5 hari yang lalu" lanjut Mew
"Ini barusan Mew bilang" tambah Gulf
"Aawww kapalku akhirnya berlayar" girang Davika
"Davi mau pergi ngelaut, ngapain?" tanya Mew
"Kapal yang dimaksud bukan kapal laut sayang" ujar Gulf
"Yang sabar ya Gulf, sebenarnya Mew gak polos-polos amat kok, cuma perlu dipoles aja dikit" ujar Davika
"Duh kalian gak nyambung, emang aku keramik pake dipoles mending kita langsung buat keramik" ujar Mew
"Udah ngerti kan caranya Mew, ajarin deh si Gulf tapi... Awas aja yah kalo kalian sampe rusuh dan hancurin keramik-keramik dirumah ini, nanti ganti dua kali lipat" ancam Davika
"Iya tenang aja semua akan aman terkendali" yakin Mew
Mew langsung menarik tangan Gulf untuk masuk ke dalam rumah Davika padahal sangat tuan rumah saya belum mempersilahkan masuk dan malah ditinggalkan diluar sendirian
"Nah Disini kita akan membuat kerajinan keramiknya" ujar Mew
"Banyak sekali keramiknya, bentuknya juga lucu-lucu" puji Gulf
"Ayo sini, aku ajarkan cara membuatnya" ujar Mew
Dengan lembut, Mew memberikan panduan kepada Gulf tentang bagaimana menekan lumpur tanah liat menjadi bentuk-bentuk yang indah. Sementara itu, Gulf dengan cermat mengikuti setiap langkah dan petunjuk yang diberikan oleh Mew. Mereka bersama-sama menciptakan pot-pot kecil, piring, dan vas yang indah dengan cetakan dari tanah liat.
"Mudah bukan?" tanya Mew
"Yah lumayan, sepertinya aku mulai terbiasa membuatnya" ujar Gulf
"Haha, lucu sekali" tawa Mew
"Kenapa kau ketawa apa yang lucu" tanya Gulf
"Wajahmu lucu, cemong semuanya" ujar Mew
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of The Elf || GulfMew (End)
ФэнтезиGulf, fotografer muda, tersesat di dunia lain dengan banyak mahluk fantasi didalamnya dan Gulf harus menyamar sebagai Elf untuk bertahan hidup. Di sana, dia bertemu dengan Mew, seorang Elf yang baik dan murah hati. Keduanya saling jatuh cinta tapi...