23

159 19 3
                                    

Setelah beristirahat sejenak dari pertarungan sebelumnya, Gulf dan kelompoknya kembali melanjutkan perjalanan mereka melalui hutan Sylvanwood. Mereka menyadari bahwa tugas mereka tidak hanya menghadapi trolls, tetapi juga berbagai macam monster lain yang mengancam keamanan hutan.

Dalam perjalanan mereka, Gulf tetap memimpin, dengan Mew berada di sisinya, Zee, Gina, dan Davika mengikuti di belakang. Terik matahari yang menyinari hutan memberikan nuansa keindahan alam yang mempesona, namun di hati mereka terdapat kekhawatiran akan bahaya yang mungkin mengintai di setiap belokan.

Gulf dan Mew saling bergandengan tangan saat mereka melangkah, menunjukkan kedekatan dan kepercayaan yang erat di antara mereka. Pandangan Gina terpaku pada mereka, dan dia merasa cemburu dengan hubungan yang begitu intim di antara Gulf dan Mew. Di dalam hatinya, dia bertanya-tanya apa sebenarnya hubungan di antara kedua kekasih itu, dan apakah dia juga bisa mendapatkan sesuatu yang serupa.

Namun, dia tidak menyuarakan kecemburuannya. Dia memilih untuk menyimpan perasaannya sendiri, sementara Davika, yang menyadari kegelisahan Gina, memperhatikan mereka dengan seksama. Dia tahu bahwa hubungan antara Gulf dan Mew tidak bisa diabaikan, dan dia bertekad untuk menjaga agar kecemburuan Gina tidak mempengaruhi kelancaran perjalanan mereka.

~~~

Saat senja merayap perlahan-lahan di atas pepohonan Sylvanwood, kelompok Gulf mulai merasa kelelahan. Mereka menemukan tempat yang cocok untuk berkemah dan bersiap untuk bermalam di hutan yang penuh misteri ini.

Gulf dan Mew bekerja sama membangun tenda, terlihat romantis saat mereka saling menatap dan tersenyum satu sama lain. Gulf dengan penuh perhatian selalu berusaha agar Mew tidak terlalu membebani dirinya dengan pekerjaan yang sulit, sehingga Mew bisa fokus pada hal-hal yang lebih ringan. Sentuhan-sentuhan lembut dan senyuman mereka menciptakan aura kehangatan di sekeliling tenda, di mana cahaya api unggun mulai berkobar di tengah-tengah mereka.

Sementara itu, Davika sibuk mengumpulkan kayu bakar untuk membuat api unggun yang hangat dan nyaman. Zee dan Gina pergi mencari tanaman yang dapat dimakan atau mencari buruan untuk makan malam mereka.

Melihat kemesraan antara Gulf dan Mew membuat Gina semakin cemburu dan merasa iri. Meskipun dia tidak pernah mengakui, dia merasa seolah-olah Gulf memilih Mew daripada dirinya. Dia bertanya-tanya mengapa Gulf tidak pernah memperhatikannya dengan cara yang sama seperti yang dia lakukan pada Mew.

"Ck, kenapa Gulf selalu perhatian pada Mew, apa hebatnya dia" batin Gina

"Hei Gina, ayo fokus kita harus menyelesaikannya sebelum malam datang" ujar Zee

Di tengah hutan yang sunyi, suara desiran angin dan riuh rendah pepohonan, Gulf dan Mew terus menyempurnakan tenda mereka sambil saling mengoda satu sama lain

Di tengah hutan yang sunyi, suara desiran angin dan riuh rendah pepohonan, Gulf dan Mew terus menyempurnakan tenda mereka sambil saling mengoda satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat malam semakin dalam, api unggun yang hangat memberikan cahaya ke tempat mereka berkumpul. Mew duduk di dekat Gulf, tatapan mereka penuh kasih, memancarkan kehangatan di tengah kegelapan hutan.

"Sudah lama kita tidak memiliki waktu bersama seperti ini," bisik Gulf pada Mew, suaranya penuh dengan kelembutan.

Mew tersenyum, tangannya menyentuh pipi Gulf dengan lembut, "Ya, tapi aku sangat bahagia bisa bersama denganmu di sini, di bawah bintang-bintang."

Gina, yang diam-diam memperhatikan mereka, merasa semakin tertekan dengan pemandangan romantis itu. Dia merasa iri akan kemesraan antara Gulf dan Mew, dan merasa dirinya tidak berarti di samping mereka.

"Baiklah sudah saatnya kita istirahat, kalian tidurlah duluan aku akan tetap disini untuk berjaga-jaga" ujar Gulf

Meskipun lelah telah merayapi tubuh mereka, Gulf memutuskan untuk menjaga di malam itu. Ketika dia menyampaikan keputusannya kepada anggota kelompoknya, Mew langsung menyatakan kekhawatirannya.

"Gulf, aku khawatir tentangmu. Kamu sudah kelelahan, sebaiknya kita semua beristirahat bersama-sama," ujar Mew dengan suara lembut, matanya penuh kekhawatiran.

"Jangan khawatir, sayang. Aku akan istirahat nanti. Saat ini, aku ingin menjaga agar kalian semua bisa tidur dengan tenang" Gulf tersenyum padanya, mencoba meredakan kekhawatiran Mew

"Kau tenang saja Mew, aku dan Zee juga akan ikut bergantian menjaga nanti, jadi pasti nanti Gulf akan istirahat" ujar Davika

"Baiklah" balas Mew

Mew mengangguk, meskipun masih tidak yakin, dia memahami keinginan Gulf untuk melindungi kelompok mereka. Sementara itu, Gina yang mendengar percakapan mereka mulai merasa cemburu dan merasa terpinggirkan.

"Mengapa Gulf selalu memperhatikan Mew begitu baik, tapi tidak pernah memperhatikanku?" gumam Gina dalam hati dengan nada sinis.

Saat malam berlalu, Gina diam-diam memperhatikan Mew dengan pandangan yang penuh iri dan kecemburuan. Dia merasa iri pada perhatian yang diberikan Gulf pada Mew, merasa bahwa dia seolah terpinggirkan di dalam kelompok tersebut.

"Apa yang sebenarnya Gulf liat dari Mew, aku jauh lebih cantik dan hebat darinya, tapi kenapa Gulf tidak pernah memperhatikanmu
Di dalam kegelapan malam, hanya cahaya kecil dari api unggun yang menyala redup yang menerangi area tempat Gulf berjaga. Sementara anggota kelompoknya lainnya terlelap dalam tidur yang tenang, Gulf duduk dengan tenang, membersihkan pedangnya dengan gerakan yang terampil. Langit gelap yang dipenuhi bintang-bintang menambah suasana damai di sekitar mereka.

Tiba-tiba, langkah ringan terdengar di belakangnya, dan Gulf mendapati Gina mendekatinya. Meskipun terkejut, Gulf memilih untuk menyambutnya dengan ramah.

"Gina, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Gulf dengan heran, mencoba untuk memahami alasan Gina.

Gina tersenyum ke arahnya, mencoba untuk terlihat tidak terlalu mencurigakan, "Oh, aku tidak terbiasa tidur di alam terbuka seperti ini. Jadi, aku memutuskan untuk tetap terjaga."

Sebenarnya, Gina sengaja tidak tidur agar bisa berduaan dengan Gulf. Dia berharap untuk mendapatkan perhatian dan waktu bersama dengan Gulf di malam yang sunyi ini.

"Ah, mengerti," jawab Gulf singkat, tetapi tidak begitu tertarik dengan alasan Gina.

Gina mencoba mengobrol dengan Gulf, mencari topik pembicaraan yang bisa membuat mereka lebih dekat.

"Jadi, Gulf, apa yang kamu sukai dan tidak sukai di dalam petualangan seperti ini?" Tanya Gina

Gulf merasa agak terganggu dengan pertanyaan Gina, tetapi dia mencoba untuk menjawab dengan sopan

"Aku suka kebebasan juga ketenangan dan aku tidak suka sesuatu yang berisik dan menganggu" ujar Gulf menyindir Gina tapi tentu Gina sama sekali tidak merasa tersindir

~~~

Gulf waktu buat tenda lupa taruh garam kayaknya makanya si uler dateng 🤣🤣

The Secret Of The Elf || GulfMew (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang