38

193 27 11
                                    

Gulf, yang mulai merasa nyaman dengan dunia ini, terutama dengan kehadiran Mew dan El dalam hidupnya, merasa yakin ingin terus menjaga mereka dan memberikan yang terbaik. Akhirnya, Gulf memutuskan untuk menemui Raja dan Ratu Elf untuk menyetujui tawaran mereka sebagai putra Mahkota.

"Dengan penuh pertimbangan, saya setuju untuk menjadi putra mahkota Kerajaan Elveron, dengan satu syarat bahwa kekasih saya, Mew, akan menjadi pasangan saya," ujar Gulf dengan mantap.

Raja dan Ratu Elf tersenyum bahagia mendengar keputusan Gulf dan setuju tanpa ragu.

"Maka penobatanmu sebagai pangeran mahkota akan dilangsungkan minggu depan, bersamaan dengan perayaan ulang tahun Kerajaan Elveron," ucap Raja Elf.

"Gulf, kau adalah bagian dari keluarga kami. Panggillah kami dengan sebutan kakek dan nenek, karena walaupun kita telah berpisah cukup lama, kita tetaplah keluarga," tambah Raja Elf dengan hangat.

"Baiklah, kakek-nenek. Terima kasih atas segalanya," ucap Gulf dengan tulus.

Ratu Elf menahan air matanya yang berlinang, terharu mendengar panggilan yang sudah lama dinanti-nantikannya dari cucunya itu. Sebuah momen penuh emosi yang memperkuat ikatan keluarga di antara mereka.

~~~

Setelah berbicara dengan Raja dan Ratu, Gulf menyusuri taman istana dan menemukan teman-temannya sedang menikmati teh bersama di bawah naungan pohon rindang.

Setelah berbicara dengan Raja dan Ratu, Gulf menyusuri taman istana dan menemukan teman-temannya sedang menikmati teh bersama di bawah naungan pohon rindang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama... Itu... Papa," seru El riang saat melihat Gulf mendekat.

Dengan cepat, El berlari ke arah Gulf, sementara Mew, khawatir dengan kelakuan anaknya, berusaha mengikuti.

"Papa!" seru El lagi, gemas, sambil melompat ke pangkuan Gulf.

Gulf dengan lembut menangkap El dan memeluknya erat. "Hai, sayang. Kamu tidak nakal, kan, selama Papa tidak ada?" tanya Gulf dengan lembut, mencium kening mungil El.

El, sambil memiringkan kepalanya, menjawab, "El... Naga... Baik... Papa..."

Mew, yang mencapai mereka, memberi napas lega melihat kedekatan mereka bertiga. "El, hati-hati, nak," ujarnya, masih sedikit khawatir.

Setelah El kembali bermain, Gulf bergabung dengan teman-temannya yang sedang menikmati teh.

"Ayo, Gulf, ikut minum teh bersama kami," ajak Davika dengan ceria.

Gulf tersenyum dan duduk di antara mereka. "Tinggal di istana sungguh menyenangkan. Aku ingin lebih lama lagi tinggal di sini," ujar Zee.

Gina setuju, "Benar, aku juga tidak ingin pergi dari sini."

"Berkat yang mulia, kalian semua diizinkan tinggal di istana sampai perayaan ulang tahun Kerajaan Elveron," kata Gulf dengan tegas, sambil menyesap tehnya.

Semua temannya terkejut dan bersorak gembira.

"Tapi, mengapa, Gulf? Aku khawatir kita akan dianggap tidak sopan karena ingin bertahan lama di sini," ujar Davika, masih tercengang.

The Secret Of The Elf || GulfMew (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang