Mew terkejut dengan serangan tiba-tiba dari Gulf saat dia menciumnya dengan rakus, mendorongnya mundur hingga terjatuh ke ranjang.
"Hmmmm... Gu-Gulf, hentikan," desahan keluar dari mulut Mew saat Gulf mulai meraba tubuhnya.
"Gulf, apa yang kau lakukan?" ujar Mew, berusaha menahan tangan Gulf.
"Mew, aku mohon, bantu aku, sayang. Aku sudah...., tidak kuat," ujar Gulf, suaranya penuh dengan keputusasaan karena pengaruh obat perangsang yang membuatnya kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
Mew merasakan kepanikan dalam dirinya saat melihat Gulf yang tampak tak berdaya, terpengaruh oleh obat yang diberikan oleh Gina. Meskipun dia sendiri merasa terganggu dengan situasi ini, dia merasa kasihan pada Gulf yang tampak sangat menderita.
"Gulf, dengarkan aku. Kamu harus tenang. Aku akan membantumu," kata Mew dengan suara lembut, mencoba menenangkan Gulf.
Dia kemudian mencoba meraih tangan Gulf untuk menghentikan gerakannya yang tidak terkendali, mencoba memberikan dukungan dan kenyamanan pada pasangannya yang sedang dalam kesulitan.
"Mew ini sangat menyiksaku" ujar Gulf sambil mencoba melepaskan pakainya sendiri
Mew benar-benar tidak paham kenapa Gulf terlihat sangat kacau seperti sekarang, yang Mew ketahuilah adalah malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk mereka berdua
"Kemarilah sayang, aku akan membantumu" ujar Mew
Mendapatkan persetujuan dari Mew membuat Bibir Gulf menyentuh bibir Mew dengan penuh gairah, menciptakan kehangatan yang meluap-luap di antara mereka. Mew, terpesona oleh sentuhan Gulf, membalas ciuman dengan intensitas yang sama. Tangan Gulf dengan lembut membantu melucuti pakaian Mew satu per satu, mengungkap keindahan tubuhnya yang memikat.
"Sungguh, kau begitu cantik" ucap Gulf sambil terpesona menatap Mew.
Mew tersenyum malu-malu, terdorong ke ranjang oleh dorongan gairah yang tak terbendung. Entah apa yang memicunya, apakah obat perangsang atau memang nafsu murni, Gulf merasa tertarik lebih dari sebelumnya pada Mew. Mereka terbuai dalam hasrat yang membara, melupakan segala hal di sekitar mereka.
"Aku ingin menjelajahi setiap inci tubuhmu, Mew. Kau membuatku tergila-gila" bisik Gulf sambil menghisap daun telinga Mew
"Hmmm, Gulf" Mew mulai ikut terangsang karna Gulf bermain dengan titik sensitifnya
Gulf menatap tubuh Mew yang terbentang di atas ranjang, memancarkan kecantikan yang memikat. Dengan gerakan yang penuh kelembutan, Gulf mengukung tubuh Mew, Bibirnya dengan penuh hasrat menyusuri setiap inci tubuh Mew, menciptakan gelombang gairah yang memenuhi ruangan
"Ahhh Aku suka saat bibirmu menjelajahi tubuhku Gulf" desah Mew
Mew, terbuai dalam sentuhan-sentuhan hangat Gulf, merasakan desahan kepuasan keluar dari bibirnya. Setiap ciuman Gulf menimbulkan sensasi yang memabukkan, memenuhi setiap serat tubuhnya dengan keinginan yang membara. Mew menikmati setiap sentuhan bibir Gulf yang penuh gairah, larut dalam permainan api yang menggelora di antara mereka.
"Apa kau suka saat aku melakukan ini padamu juga?" tanya Gulf sambil menjilat nipple Mew yang sedangkan tanganya ikut memelintir nipple Mew yang lainnya
"Akhhh... semua yang kau lakukan membuat aku menginginkan sesuatu yang lebih..., ku mohon jangan berhenti" mohon Mew
Gulf membenamkan bibirnya dengan penuh nafsu pada nipple Mew, merasakan getaran kenikmatan yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Setiap jilatan dan hisapan yang dilakukan Gulf membuat Mew tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan desahan-desahan yang merdu, seakan melukiskan rasa nikmat yang melanda setiap serat tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of The Elf || GulfMew (End)
FantasíaGulf, fotografer muda, tersesat di dunia lain dengan banyak mahluk fantasi didalamnya dan Gulf harus menyamar sebagai Elf untuk bertahan hidup. Di sana, dia bertemu dengan Mew, seorang Elf yang baik dan murah hati. Keduanya saling jatuh cinta tapi...