32

188 28 5
                                    

Mew menciptakan bola-bola cahaya yang menerangi lorong goa yang gelap, menawarkan sedikit kenyamanan dalam keadaan lembab dan berlendir. "Didalam sini sangat lembab," ujar Gulf, merasakan kelembaban yang menyelimuti setiap sudut goa.

"D-an berlendir," tambah Gina dengan nada jijik, memperhatikan lendir yang melapisi dinding goa dengan tatapan tidak nyaman.

"Apakah ujung goa ini masih jauh?" tanya Davika, berusaha memperkirakan seberapa jauh mereka harus menjelajahi lorong gelap ini.

"Mana aku tahu," jawab Zee dengan singkat, menggelengkan kepala dalam ketidakpastian.

Tiba-tiba, El merasakan sesuatu dan dengan cepat berlari masuk lebih dalam ke dalam goa, menjauh dari yang lainnya. "El, jangan lari, tunggu mama!" teriak Mew khawatir, berusaha mengejar bayi naganya yang meluncur begitu cepat.

 "El, jangan lari, tunggu mama!" teriak Mew khawatir, berusaha mengejar bayi naganya yang meluncur begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"El, tunggu! El!!" panggil Gulf dengan suara lantang, mencoba menjangkau bayi naga yang semakin menjauh.

Tanpa ragu, Gulf, Mew, Zee, dan Davika ikut berlari untuk menyusul El, mengikuti langkah cepat bayi naga yang menghilang di kegelapan goa.

"Arghhh, bayi naga yang merepotkan," gerutu Gina dengan kesal, lalu bergerak cepat untuk menyusul yang lainnya, meskipun rasa tidak nyamannya pada situasi ini terus mengganggu.

Mereka tiba di ujung goa, di mana mereka disambut oleh pemandangan yang mengejutkan sebuah batu besar dengan pedang yang tertancap padanya. El duduk di dekat pedang itu dengan mata yang berbinar, menarik perhatian semua orang.

 El duduk di dekat pedang itu dengan mata yang berbinar, menarik perhatian semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa... Pedang... Papa," ujar El dengan penuh kekaguman, menunjuk pedang dengan ekspresi antusias.

"Gila, kenapa bisa ada pedang di dalam goa seperti ini?" tanya Gulf dengan heran, mencoba memahami keberadaan benda itu.

"Entahlah, aku juga tidak tahu," jawab Mew dengan kebingungan yang sama.

Zee mendekati pedang itu dengan hati-hati, memperhatikannya dengan seksama. "Aku tahu," ucapnya tiba-tiba, membuat yang lain terkejut.

"Apa? Apa yang kau tahu?" tanya Davika dengan penasaran yang tidak kalah.

"Coba lihat simbol di pedang ini dengan teliti, pasti kalian akan mengerti," ujar Zee dengan keyakinan, menarik perhatian mereka ke arah simbol yang diukir di pedang.

The Secret Of The Elf || GulfMew (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang