VI: thunder rumbling, Castles crumbling

345 42 0
                                    

Tell nobody I control you
I broke you just to own you
—One of The Girls

       Mall Moira Distrik Beverly Center—tempat ini begitu ramai mall mewah yang hanya bisa Adena baca sekarang ini ada di depan mata. Bahkan semuanya sama persis dari interior mewah, toko barang-barang di samping kanan kiri dan gedung yang dikenal dengan mall megah total tujuh lantai . Nah, jangan lupakan bahwa disini adalah novel tidak waras jarang ditemui pasangan wanita pria namun, hanya pria dan pria.

        Sebenarnya dia sangat tidak suka keramaian bahkan sekarang dia memilih tempat agak sepi. Adena menatap kehadiran disampingnya tengah cemberut dengan membawa banyak barang bawaan. Rencananya dia memang akan mengajak lelaki itu kesini sekalian berbelanja bahan makanan dan pakaian lelaki itu. Berterimakasih lah kepada keluarga Adena yang kaya raya jadi dia tidak usah berpikir akan bangkrut membeli banyak barang.

       Adena tersenyum miring, Fabian menatap ekspresi wajah yang wanita itu buat dengan mengkerut.

       Seharusnya pada adegan di episode ini bukanlah dirinya yang bersama Fabian namun, Damian lah yang menemani lelaki ini. Yah, tidak masalah toh setelah menonton banyak film dan novel tentang transmigrasi dia tak bisa menghindari plot aslinya karena mau tidak mau harus berjalan sebagaimana mestinya.

      Fabian tidak tau apa yang otak kecil wanita itu pikirkan yang jelas kakinya merasa kelelahan karena barang bawaan Adena yang begitu banyak tapi dia tak akan mengeluh wanita itu sudah berbuat banyak untuknya. Tetapi ya kenapa harus memberitahu pergi ke mall pagi - pagi sekali di atas ranjang yang sama dengan tatapan wanita itu yang menatapnya begitu serius. Fabian sangat merasa gugup waktu itu.

     "Jadi kita harus pergi kemana lagi?," tanya Fabian menoleh kearah Adena.

     Melihat kedepan dengan tatapan serius Adena memutuskan, "Hmm ayo ke toko itu sepertinya kamu membutuhkan pakaian kemeja pasti sangat cocok untukmu aku akan memilihkan yang seperti pakaian idol K-Pop," ia menunjuk ke arah depan. Adena merasa dia harus mendandani Fabian agar terlihat lakik.

     sontak kedua mata Fabian melotot, "idol k—apa???," istilah apa lagi itu benar-benar dia tak bisa memahami wanita ini sedikit pun.

     "Idol K-Pop, sudahlah aku jamin seleraku tak akan begitu buruk," Adena menarik pergelangan tangan Fabian. Sontak saja lelaki itu terhenyak .

      Mereka berdua berdiri di depan toko baju lelaki dengan nama "Gucceng", Fabian berdiri kaku bukankah ini terlalu berlebihan. Dia sudah pernah mendengar bahwa baju Gucceng sangat mahal apa yang wanita ini pikirkan. Menghela napas, dia tahu bahwa wanita itu kaya raya tapi ini diluar pemikiran nya.  Melihat kebawah barang belanjaan dengan merk branded ada ditangannya.

        "Ayo kita masuk!," Seru Adena dengan bersemangat.

      "Tunggu dulu! kurasa tidak perlu ini semua sudah cukup bagiku lebih baik kita pulang saja," pinta Fabian memohon agar wanita itu mau mendengarkan perkataan nya.

     "Apa yang kamu katakan ini aku masih punya daftar list panjang yang belum kita selesaikan, kamu cukup menerima nya saja. Anggap saja kamu akan membayarku dengan nomer telepon mu oke?," tanpa mendengar persetujuan lelaki itu, Adena masuk ke dalam disambut oleh pria yang menjaga toko. Sejujurnya dia sedang mengulur-ulur waktu dia berharap agar tidak bertemu Damian.

Become Side Character in BL NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang