XX: When you know, you know

264 23 3
                                    

"apakah hubungan 'kita' masih bisa disebut teman?

too far, dena. i can't control my feeling

now, i'm fall down,"

       Malam ini, terasa udara dingin yang menusuk kulit hanya memakai dress tipis selutut. Adena memandang jauh ke luar kaca apartemen menampilkan pemandangan lampu kota yang indah, namun tak seindah mood nya. Sembari menyesap segelas wine di genggamannya dengan cahaya temaram. 

            Jam menunjukkan pukul 11 malam dan dia masih setia berdiri sendirian di ruangan pribadinya yang berisi tumpukkan buku. Setelah kejadian yang tak pernah terpikirkan olehnya kepala Adena menjadi buntu. 

           Bukankah ini masih pertengahan novel? seberapa jauh dia sudah terikat. Jika di ingat- ingat dia sedikit lupa dengan kehidupannya dulu. 

           Seperti apa dia?

          Menatap bayangan yang di pantulkan dari kaca Adena bisa melihat sosok wanita cantik. Tubuh yang dia rasuki.

          itu... bukan dirinya melainkan dia hanya meminjam tubuh ini untuk--entah sampai kapan dia bisa bertahan disini. 

          Menyesap wine, rasa manis dan perasaan panas menyengat yang memabukkan mengalir sampai kerongkongan. Pikirannya melayang saat pulang dengan aura lesu Adena sempat mengabaikan pertanyaan Fabian yang menanyakan keadaan nya. Adena merasa sedikit bersalah, tetapi kepalanya sedang kacau. 

          Adena menghembuskan napas, lalu dia meraih ponsel yang berada di atas nakas. Menghidupkan layar Adena melihat beberapa pesan yang muncul. 

           Cowok Sialan 

           hei, ini aku, bagaimana kejutan dari ku? bukankah menyenangkan?

          aku harap kau menikmatinya hahaha 

          ah, sepertinya aku tak bisa mengobrol dengan mu lebih lama. Jangan merindukan ku ya, besok aku akan menjemputmu pukul 10. Aku harap kau berdandan dengan cantik nona adena hahaha tapi aku tak akan pernah jatuh cinta pada wanita seperti mu, jangan berusaha terlalu keras 

        Oh... jangan lupa simpan nomer ku

Me : bagus, aku juga ingin membicarakan sesuatu kepada mu.

       Suara pintu berderit sontak Adena menoleh. Walau agak gelap dia bisa melihat penampilan Fabian yang acak-acakan dari ambang pintu buru-buru Adena mematikan hp dan diletakkan ke nakas. 

       "Sudah kuduga kau belum tidur," Seru Fabian. Suara helaan napas nya yang berat terdengar.

       Adena terkekeh, "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri kenapa belum tidur? Apakah aku membangunkan mu?".

        Lelaki itu menggelengkan kepala, "Nggak cuman kebangun,"

         Jemari-jemari nya meraba tombol untuk menghidupkan lampu. Ugh, sulit karena gelap. Kenapa Adena berdiri di tengah kegelapan. "Kenapa lampu nya dimatikan?"

       Adena menarik kursi dan mendudukkan dirinya menonton lelaki di depan yang sedang kesusahan, "Aku lebih suka lampu nya dimatikan. Itu boros listrik,'' Ucap nya sambil menyesap wine. 

      Akhirnya lampu dihidupkan dan menampilkan seenggok manusia hanya memakai dress tipis dengn keadaan tampak sedikit mabuk. Pipinya merah merona. Kedua mata mereka saling bertemu. Fabian segera memalingkan muka menampilkan ujung telinga nya yang merah. Sedangkan Adena menyesap sambil memandang lelaki yang memakai piyama bebek lucu. Sudut mulutnya tertarik sedikit. 

Become Side Character in BL NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang