26. Rumah Nenek

6.3K 288 114
                                    

"No matter what happens, I'm here always for her. Lisca my special person and always still important to me."

~ Arga Aldabaran

Mobil yang ditumpangi oleh para pria itu sudah jalan lebih dulu, sementara mobil yang akan disetir oleh Arga belum kunjung bergerak, sebab Lisca dengan keras kepala tidak ingin satu mobil sama suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang ditumpangi oleh para pria itu sudah jalan lebih dulu, sementara mobil yang akan disetir oleh Arga belum kunjung bergerak, sebab Lisca dengan keras kepala tidak ingin satu mobil sama suaminya. Alfira dan Leoni sudah masuk ke mobil—duduk di belakang.

"Lisca gak mau satu mobil sama Mas Arga. Mas Arga jelek!" Menginjak kaki Arga yang dilapisi sepatu mahal.

Penampilan Arga tidak seperti biasanya yang selalu memakai baju formal. Hari ini Arga memakai baju lengan pendek dipadukan dengan celana jeans panjang—terlihat lebih muda dan tampan, tidak seperti pria yang berpotensi sebagai CEO. Mengenai Lisca yang  bilang Arga tidak tampan adalah suatu kebohongan. Sebagai istri dan perempuan yang penyuka pria tampan mengakui ketampanan Arga.

Merasa tidak enak dengan yang lainnya Arga mengangkat Lisca seperti karung beras. Berbicara baik-baik tidak direspon bagus makanya Arga memaksa masuk ke dalam walaupun punggungnya sebagai korban.

Setelah memasukkan Lisca, Arga mengambil duduk di bagian depan kemudian menyetir. Leoni dak Alfira yang di belakang terkekeh dengan sikap Arga tadi apalagi wajah Lisca semakin cemberut.

Lisca membuang wajah—menatap ke arah luar. Arga yang ada di samping terus membujuk Lisca supaya ia dimaafkan. Saat ingin menggenggam tangan kecil itu, sang pemilik terus menolaknya.

Perjalanan masih jauh, tetapi istrinya belum mengisi perut. Ia tidak mau Lisca lapar karena dirinya. Memberhentikan mobil di depan Alfamart. Kepalanya menoleh ke belakang, "Mi,  Nda mau apa?" tanyanya

"Camilan dan minuman saja," jawab Leoni dan Alfira setuju.

Sudah tahu Lisca tidak akan menjawabnya Arga pun langsung turun. Karena Lisca tidak mendapatkan pertanyaan membuat perempuan jadi semakin marah.

Sepeninggal Arga, Leoni langsung memarahi anaknya. "Lisca, kamu jangan terlalu merepotkan suamimu! Kamu sudah tahu suamimu orangnya sibuk, jadi istri jangan terlalu manja. Sedikit-dikit harus diurus, makan saja harus disuapi. Nantinya kamu harus minta maaf sama Arga!" tekan Leoni

"Jangan terlalu keras kepadanya, kita jangan ikut campur sama rumah tangga mereka." Mengusap lengan besannya agar tidak marah lagi.

"Terserah Lisca lah, Lisca yang punya suami bukan Bunda. Siapa suruh menjodohkan Lisca sama om-om." Tidak mau kalah Lisca membalas ucapan bundanya.

Tidak terima perlawanan anaknya Leoni memukuli pundak Lisca dari belakang. "Kamu ini sebagai anak tidak ada sopan santunnya kepada orang tua. Apakah gini juga perilakumu sama Arga?!"

HERE I AM (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang