"Aku masih mengantuk, kenapa sih kita harus belanja sepagi ini?"
"Biu ... Masih lama ya? Aku mau tidur lagi."
"Biu ... Beli kentang ya."
"Biu ..."
"Kalau kamu tidak mau diam, aku akan memasukkan timun ini ke mulutmu."
Biu hampir tergelak melihat Bible yang langsung mengatupkan bibir tipisnya. Karena hari ini libur, jam enam subuh Biu sudah membangunkan Bible untuk menemaninya pergi ke pasar. Persediaan bahan makanannya sudah menipis, dan memang sudah waktunya untuk belanja.
"Lagian kenapa kita tidak supermarket saja sih, kenapa harus pasar tradisional? Lihat saja jalannya yang becek, dan penuh orang. Aku lelah."
"Bai, kamu tidak capek apa mengeluh terus daritadi. Aku belanja di pasar karena murah, dan barang-barang di sini lebih segar. Dan kalau datang lebih pagi, kita bisa dapat potongan harga yang lebih murah lagi," jelas Biu penuh semangat. Berbeda dengan Bible yang sudah seperti kehabisan separuh nyawanya.
"Huhuhuhu aku lelah."
"Bibi, berapa harga kentang ini?"
"50฿, tuan." Mata sipit Biu langsung membulat mendengar harga kentang yang disebutkan oleh penjual tersebut.
"Kenapa mahal sekali?"
"Biu, sudahlah bayar saja. Itu murah kok, kasihan bibinya. Dan lagi, dia sedang hamil," bisik Bible yang membuat Biu refleks melirik ke arah penjual kentang tersebut yang memang sedang dalam kondisi hamil.
"Uhhh, Bibi, tidak bisakah bibi memberiku sedikit saja potongan harga?" tanya Biu dengan suara memelas ditambah dengan tatapan puppy eyesnya.
"Aduhh tuan, kenapa anda manis sekali. Uhh baiklah. Saya beri potongan setengah harga. Tapi maukah teman anda itu mengelus perut saya? Siapa tau nanti anak saya bisa setampan dia."
Kedua mata Biu langsung mengerjap lucu, seperti ada kilatan bintang di kedua mata itu, Biu langsung berbalik menatap Bible.
"Bai. Cepat lakukan," titah Biu.
"Hah! Tidak mau! Kan seram kalau anaknya jadi mirip aku."
Biu melirik sekilas ke arah bibi penjual sayur yang sudah memasang wajah sedihnya.
"Bai ... Kamu mau membuat orang yang sedang hamil bersedih? Itu bisa membuat hidupmu sial tujuh turunan. Cepat lakukan."
Biu tersenyum menang melihat wajah tampan Bible yang memucat. Memang benar kata orang kalau anak kecil selalu gampang ditipu. Tapi tidak apa, bagi Biu, berbohong demi kebaikan itu sah untuk dilakukan. Toh ini juga demi mendapatkan potongan harga kan.
Selesai dengan kentang, Biu beralih membeli macam-macam lauk. Berhubung Bible sangat suka ayam, Biu pun membeli lebih banyak daging ayam, daging sapi dan beberapa jenis ikan. Selesai dengan lauk, lanjut ke buah-buahan. Biu tidak suka buah, tapi Bible sangat menyukai semangka dan anggur, jadi Biu membeli beberapa stok buah-buahan terutama dua jenis buah itu.
"Biu, aku capek," rengek Bible karena semua belanjaan mereka lebih banyak dia lah yang membawa.
"Mau sarapan bersama? Aku tau kafe enak di dekat sini."
"Bolehkah kita taruh semua ini di mobil dulu? Aku benar-benar lelah."
"Hahaha baiklah baiklah."
Selesai belanja dan memastikan semua belanjaan itu tertata rapi di dalam mobil. Biu mengajak Bible pergi ke kafe yang terletak beberapa blok dari pasar. Bahkan mereka memilih kesana dengan berjalan kaki karena jaraknya yang terlalu jauh, tanggung bila menggunakan mobil. Meskipun Biu harus ekstra sabar mendengar keluhan Bible yang sudah merengek kelelahan karena harus jalan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Lecturer (END)
FanfictionBible Wichapas Aku jatuh cinta pada dosenku sendiri. Bagaimana bisa ada laki-laki yang tampan dan cantik di saat bersamaan seperti dia? Segala cara akan kulakukan untuk mendapatkannya. Meskipun aku tau dia hanya menganggapku sebagai anak kecil yan...