Bible masih sibuk mencuci kedua tangannya di wastafel, bahkan dia sudah merasakan perih ketika noda di tangannya tak kunjung hilang sampai tiba-tiba sepasang tangan lembut menyentuh kedua tangan basah itu.
"Sini kubantu," ucap Apo sambil menuangkan sabun di tangan Bible dan membilasnya di bawah air mengalir. Bible bisa bernapas lega ketika noda darah di tangannya sudah mulai hilang meskipun tangannya masih gemetaran.
"Kenapa, Phi? Kenapa Biu melakukan hal seperti itu?" tanya Bible dengan suara bergetar. Dia masih shock saat mendobrak pintu kamar mandi Biu dan melihat pria kesayangannya itu sedang berendam di dalam bathtub dengan bahu yang berlumuran darah.
"Apakah hari ini Biu ada bertemu dengan orang asing?" tanya Apo sambil mengeringkan tangan Bible dengan handuk. Bible langsung teringat dengan pria yang ia temui bersama Biu di lobi tadi pagi.
"Dia ...."
"Orang itu adalah Blue. Dulu Blue selalu menyakiti Biu, aku pikir membawanya pergi adalah pilihan terbaik. Tapi nyatanya hatinya sudah terluka sangat dalam. Aku tidak tau apa yang Blue lakukan padanya tadi saat mereka bertemu, tapi melukai diri seperti itu sudah jadi hal biasa untuknya. Dulu, aku sampai harus menyimpan semua benda tajam agar dia tidak melukai dirinya."
Hati Bible mencelos mendengar penjelasan Apo barusan. Hatinya benar-benar terluka melihat pujaan hatinya dalam kondisi menyedihkan seperti tadi.
"Bib, saat bangun nanti moodnya pasti memburuk, kumohon kamu harus bersabar menghadapinya. Meskipun nantinya dia jadi lebih manja atau seperti apapun, bersabarlah."
Bible mengangguk paham, dia sudah tau kalau hal itu pasti terjadi, berdasarkan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Bible pun sudah terbiasa dengan itu semua.
"Bible."
Bible dan Apo menoleh ke arah Mile yang baru selesai mengobati luka Biu, sepertinya si manis baru saja tertidur karena kelelahan.
"Apakah dia baik-baik saja, Phi?" tanya Bible.
"Lukanya tidak dalam, biarkan dia tidur dulu. Po, bisa kamu belikan perban dan obat-obatan yang lain? Persediaan di sini sudah mulai habis."
"Biar aku yang beli," tawar Bible.
"Kamu di sini saja, saat bangun Biu pasti mencarimu," ucap Apo.
"Bawa saja dompet, phi," ucap Mile sambil menyerahkan dompet dan kunci mobil miliknya. Mile bergegas ke dapur setelah Apo pergi.
"Apakah tidak apa membiarkan PiPo pergi sendirian?" tanya Bible sambil berlari kecil mengikuti Mile ke dapur.
"Dia sudah bukan anak kecil lagi, Bib."
Bible hanya diam mengamati Mile yang sedang sibuk membuat kopi.
"Mau?" Bible menggeleng pelan.
"Ah, atau kau mau kubuatkan milkshake?"
"Phi mengejekku," rajuknya yang membuat Mile terkekeh.
"Ternyata benar kata Biu, menggodamu cukup menyenangkan."
Sekarang dua pria dominan itu sedang duduk bersebelahan di meja pantry. Bible hanya asyik mengamati Mile yang sedang minum kopi, menurutnya itu sangat keren.
"Dengan semua yang terjadi selama ini, kenapa kamu masih bertahan dengan Biu?" tanya Mile tiba-tiba.
"Ng? Dia manis, dia cantik, dia tampan, dia pintar. Tidak ada satupun darinya yang bisa membuatku tidak menyukainya."
Dari awal pun Bible sudah dibuat jatuh cinta dengan paras Biu yang menurutnya sangat rupawan, dia pria tapi terlihat cantik dan tampan di saat bersamaan. Apalagi saat mengajar, dia akan terlihat seksi dan berkharisma. Meskipun memiliki selisih umur yang cukup jauh, Biu tetap memiliki sisi manisnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Lecturer (END)
FanficBible Wichapas Aku jatuh cinta pada dosenku sendiri. Bagaimana bisa ada laki-laki yang tampan dan cantik di saat bersamaan seperti dia? Segala cara akan kulakukan untuk mendapatkannya. Meskipun aku tau dia hanya menganggapku sebagai anak kecil yan...