18. Bodyguard

309 41 11
                                    

PiPo : Biu terlihat aneh, cepatlah pulang.

Bible menatap lekat layar ponselnya yang menampilkan pesan dari Apo.

"Kenapa, Bib?" tanya Nodt yang menyadari perubahan ekspresi Bible.

"Aku harus pulang."

"Ng? Kamu mau dihajar ayahmu? Bahkan kamu sudah berhari-hari tidak pulang," ucap Nodt sarkastik.

"Ke apartemen Biu. Sepertinya dia tidak baik-baik saja."

Bible mendengar sahabatnya itu menghela napas panjang. Matanya menatap Bible lekat.

"Kamu benar-benar serius dengan k'Build?   Bahkan usianya sepuluh tahun di atasmu. Dan dia itu dosenmu, aku tidak mempermasalahkan hubungan kalian, cinta tidak memandang gender, aku paham itu. Tapi status sosial kalian, itu bisa jadi masalah bila ada yang tau," ucap Nodt.

Bible paham itu, dia sangat paham. Dari awal memulai hubungannya dengan Biu, dia paham kalau hubungan mereka tidak akan mudah. Bible tidak keberatan kalau dia harus menutupi hubungan mereka, Bible paham kalau hubungan sesama jenis masih tabu. Memang sudah banyak orang-orang yang terbuka dengan hubungan seperti itu. Tapi tidak sedikit juga orang yang menentangnya. Dan lagi, Biu adalah seorang pendidik, akan buruk kalau sampai ada yang mengetahui tentang hubungan mereka.

"Aku tau, Nodt. Aku tau kalau hubungan kami tidak akan mudah. Aku akan berusaha untuk menutupinya. Aku pastikan Biu akan baik-baik saja, karirnya juga pasti baik-baik saja. Aku pastikan itu."

Nodt tersenyum sambil menepuk sebelah bahu Bible.

"Aku memang tidak mengenal k'Build. Tapi aku yakin kalau dia adalah orang yang baik. Kamu harus menjaganya."

"Aku tau."

Setelah semua pekerjaannya diambil alih oleh Nodt dan beberapa pegawai baru miliknya, Bible bergegas kembali ke apartemen Biu. Namun saat sampai di sana, tidak ada sosok Biu. Hanya ada Apo yang sedang mondar mandir dengan wajah pucatnya.

"PiPo? Mana Biu?" tanya Bible sambil berjalan mendekati Apo.

"Biu pergi. Tadi dia memintaku untuk membelikannya kopi, tapi saat aku datang, dia sudah tidak ada. Dia membawa mobilnya, Biu kemana, Bib?"

Bible menepuk bahu Apo berusaha memberi ketenangan pada dosen manisnya itu. Bible paham kalau Apo pasti panik, karena itulah Bible masih berusaha setenang mungkin meskipun di dalam hati dia pun kebingungan. Entahlah, kekasihnya itu sangat hobi menghilang. Setiap ada masalah apapun, selalu saja menghilang.

"Kita ke bar saja," ucap Bible.

"Untuk apa?"

"Aku yakin Biu ada disana, phi."

Biu sangat menyukai tempat itu, dan jujur saja bar adalah satu-satunya tempat yang terpikirkan oleh Bible saat ini. Tanpa membuang banyak waktu, mereka berdua bergegas pergi ke bar. Sepanjang jalan, Bible berusaha tetap tenang agar bisa tetap fokus menyetir, meskipun hatinya terasa panas membayangkan kekasihnya itu sedang menggila di bar. Bible tau kalau Biu sudah lama tidak melakukan free life nya di tempat itu lagi, tapi saat ini kekasihnya sedang emosi, pikirannya tidak stabil, tidak menutup kemungkinan dia tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kan.

Lima belas menit kemudian mereka tiba di blue night, suasana bar malam itu sangat ramai dari biasanya. Membuat hati si tampan semakin tidak karuan. Bible menggandeng tangan Apo, memastikan dosen manisnya itu tidak jauh darinya. Bible cukup paham kalau Mile sangat posesif pada Apo, jadi Bible tidak ingin mendapat masalah hanya karena dia kurang teliti menjaga kekasih dari pria dominan itu. Bible mendesah frustasi saat sudah sampai di dalam club. Bible terbiasa dengan suasana sirkuit yang ramai, tapi berbeda dengan night club. Ramainya sangat mengganggu baginya. 

My Lovely Lecturer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang