46. Ikhlas

308 37 14
                                    

JENG JENG!!!!!!

Akhirnya fotonya bisa ke upload juga di Wattpad 55555
Jadi aku berencana nulis ini, sebenernya judul awalnya tuh "Bubu Is Number One", karena emang cerita ini aku dedikasikan buat Bubu yang mendadak menghilang peredarannya di AU.
Padahal banyak banget author yg nulis AU ttg Bubu dan tiba2 karakter Bubu diilangin gitu aja. Soooooo, daripada aku aku kesel gegara Bubu yang ngilang, aku bikin Bubuku sendiri.

Aku nggak akan pake nama Bubu di sini, karena aku gak mau ada orang-orang resek yg bilang aku plagiat. Jiahhhhhh. Premis dan plotnya original buatan aku sendiri. Dan ini bakal jadi tulisan syar'i pertamaku karena emang isinya bener-bener cerita manis aja gitu. Di dalamnya nanti gak cuma tentang Baiben sama Bubu, tapi bakal cerita tentang anak-anaknya juga. Sooo, tungguin yaaaa di tulisan aku selanjutnya 🖤💙

Ini milih anak-anaknya aku 2 hari lebih lohhhhh jadi ya begitulahhhh, mohon dimaklumi 🤣 Aku milih Pavel karena dia vibesnya mirip Baiben, Boss u know lahhhh udah emang anaknya BBB banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini milih anak-anaknya aku 2 hari lebih lohhhhh jadi ya begitulahhhh, mohon dimaklumi 🤣 Aku milih Pavel karena dia vibesnya mirip Baiben, Boss u know lahhhh udah emang anaknya BBB banget. Nahh, aku pilih Fu, biar perwakilan dr agensi bapaknya, kalo Thana, muka dia manisnya mirip Biu hihihihi.

Coming soon 🔥🔥🔥🔥

🌻🌻🌻

Biu masih betah menyisiri surai hitam Bible yang sejak tadi berbaring berbantalkan pahanya. Sesampainya di rumah, Bible benar-benar menempel pada Biu, bahkan pria tampan itu tidak mau mengalah sama sekali ketika Biu masih harus menidurkan Macau. Beruntung saat itu Macau sudah tidak rewel, begitu sampai di rumah dan masuk ke kamar, Macau langsung tertidur pulas. 

"Masih belum mau cerita, hm?" tanya Biu lembut. 

"Ayah mau menikah dengan bibi Nam," jawab Bible pelan. 

"Kamu tidak setuju?" tanya Biu hati-hati, biar bagaimanapun topik ini masih sangat sensitif bagi kekasihnya. 

"Aku tidak melarang kalaupun ayah mau menikah dengan siapapun. Ayah sudah sangat lama hidup sendiri, dia juga butuh pendamping. Hanya saja aku takut. Aku takut kalau ...." Bible menggantung perkataannya, Biu tersenyum lembut saat memahami perasaan kekasih tampannya itu. 

"Kamu takut posisi ibumu tergantikan?" tanya Biu dan Bible mengangguk pelan. Biu menghentikan sisiran rambutnya, disentuhnya bahu Bible, mengisyaratkan pria tampan itu untuk duduk. Netra mereka saling bertatapan, Biu bisa melihat jelas kegelisahan di iris gelap itu. 

"Aku paham kegelisahanmu, sayang. Tapi ayah juga butuh untuk memiliki kebahagiaannya sendiri. Kupikir bibi Nam juga orang yang baik." 

Biu memang belum mengenal Nam, tapi Biu yakin kalau Nam adalah wanita yang baik karena dia bisa meluluhkan kerasnya hati Kan. 

"Tadi aku bicara dengan bibi Nam, dia adalah penjual bunga langganan ayah. Setiap ayah membeli bunga untuk ibu, bibi Nam lah yang memilihkan dan merangkaikan bunganya. Sampai suatu ketika, ada preman yang mengganggu toko bibi Nam dan ayah lah yang menolongnya. Sejak itu mereka jadi dekat, sampai akhirnya perasaan cinta itu tumbuh."
Bible sempat terdiam sebelum lanjut bicara lagi.

My Lovely Lecturer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang