38. Wisuda

327 50 7
                                    

P'Arm : Biu hari ini berkenalan dengan salah satu pasien. Namanya Rin. Mereka sangat dekat. Berkat Biu, Rin bisa mengingat namanya lagi.

P'Arm : Biu hari ini menangis saat terapi. Sepertinya dia teringat masa-masa sulit itu.

P'Arm : Hari ini Biu makan banyak sekali. Dia juga makan sayur. Beratnya naik dua kilo. Pipinya terlihat chubby, lucu sekali.

P'Arm : Aku tau Biu masih tidak mengizinkanmu untuk membalas pesanku. Tapi kuharap pesan-pesan dariku ini bisa membuatmu lebih kuat.

P'Arm : Biu menangis. Dia merindukanmu. Aku ingin memintamu untuk mengirimkan pesan suara. Tapi aku tidak mau hal itu justru membuat Biu semakin tidak stabil.

P'Arm : Sudah satu bulan berlalu. Biu sudah jauh lebih ceria sekarang. Dia sudah bisa tidur dengan kondisi lampu dimatikan.

P'Arm : Apakah kau menjaga Alice dengan baik? Biu sangat merindukan kakak cantiknya itu. Aku juga.

P'Arm : Hari ini Biu sangat ceria dari biasanya. Dia menggambar wajahmu, aku ingin memperlihatkannya padamu, tapi Biu tidak mengizinkannya. Dia malu.

"Bible, kamu sudah gila ya? Senyum-senyum sendiri melihat layar ponsel," ucap Nodt sarkas.

"Aku sedang membaca pesan dari p'Arm."

"Bagaimana keadaan pak Biu sekarang?"

"Sepertinya sudah jauh lebih baik," jawab Bible santai.

Satu bulan lebih sudah berlalu, masa-masa berat bagi Bible sudah hampir ia lewati dengan baik. Semua berawal dari kejadian gila ketika Biu menghilang dari apartemen. Bible panik bukan main, si manis hanya meninggalkan note yang mengatakan dia mau memantaskan dirinya untuk Bible. Sampai akhirnya dia mendapat kabar dari Arm kalau dia membawa Biu kembali ke rumah sakit Chonburi. Sejak itu Biu menjalani perawatan intensif di sana, tidak ada yang bisa menemui dirinya, termasuk Bible dan Alice. Bible benar-benar stress, bahkan setelah sidang selesai, Bible jatuh sakit seminggu lebih. Dia sampai harus dirawat di rumah sakit, tidak bisa makan, tidak bisa tidur. Sampai akhirnya dia mulai berangsur pulih ketika Biu membuat kesepakatan akan mengizinkan Arm untuk memberi kabar tentang perkembangan Biu setiap harinya melalui pesan singkat. Dengan catatan, Bible tidak diizinkan untuk membalas pesan Arm atau meminta lebih pada Arm.

Sejak itu Bible berangsur pulih. Dua hari kemudian dia sudah diizinkan keluar dari rumah sakit dan mulai kembali ke universitas untuk mengurus pendaftaran wisuda. Hari ini dia dan Nodt pergi ke butik untuk melakukan fitting pakaian wisuda minggu depan.

"Aoo, kenapa harus jas hitam? Toga kita nanti juga berwarna hitam," protes Nodt.

"Aku suka hitam," sahut Bible santai.

"Tapi ini untuk wisuda."

"Ya terus? Aku suka hitam, Nodt."

"Aku mau warna putih tulang."

Nodt dan Bible menoleh ke arah Alice yang baru saja datang. Wajah tampan Bible langsung berbinar senang. Melihat bagaimana Alice berjalan dengan anggun menghampiri mereka langsung menarik perhatian pengunjung butik. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyapa dan sekadar mengajak bertukar cerita dan foto bersama.

"Uhhh amal baik apa sih yang kamu lakukan di masa lalu sampai dapat kakak ipar seorang super model seperti p'Alice," ucap Nodt yang langsung membuat Bible tergelak. Bahkan Bible pun kadang masih terheran-heran melihat bagaimana baiknya Alice pada dirinya sekarang. Selama Bible sakit, lebih banyak Alice yang menjaganya di rumah sakit. Dia akan menemani Bible dari pagi sampai siang, sore sampai malam ditemani Nodt dan malam sampai pagi ditemani oleh Kan. Bible benar-benar beruntung memiliki orang yang mencintainya dirinya sampai seperti ini. Di saat-saat terpuruknya, mereka tidak pernah meninggalkan dirinya sendirian.

My Lovely Lecturer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang