27.

17.3K 876 21
                                    

Lupa alur? Mnding baca ulang.
Mangap, males update, ( ̄∇ ̄)
Akan ku usahakan rajin update lagi setelah ini^^

*****

Setelah kabur dari kediaman Dean, Relan sekarang berjalan seorang diri di jalan yang sangat sepi. Ia hanya berjalan santai, karena dirinya sudah cukup jauh dari rumah suram milik Dean.

"Gila tuh orang, diam-diam menghanyutkan ternyata. Najis amat bibir gue di cium tuh bajingan, mending di cium Michael, ikhlas lahir batin gue," Relan suka Michael *ternyata...

"Ah, busset, malah keinget sama Michael."

"... Pulang dulu, lah."

.
.
.
.

19.29

"Anjir, sepi," Relan terlihat heran, kenapa kondisi rumahnya terlihat sepi? 

"Sialan! Gue lupa kalau tadi ngilang, kan? Pasti orang-orang rumah lagi nyariin," Relan menepuk jidatnya merasa bodoh. Setelah keluar dari rumah Dean sebelumnya, ia lupa untuk mengabari orang rumah, jika dirinya baik-baik saja.

"Relan?"

"....."

"Anak bodoh! Darimana saja kamu, hah?!!"

"E-eh... Itu, dari rumah temen, Mom."

"....." Yah, seluruh keluarga dari Relan baru saja tiba. Relan yakin, bahwa mereka pasti mencari dirinya yang menghilang beberapa saat yang lalu.

"Kenapa tidak kabarin Mommy?!"

"Anu, lupa... Baterai HP ku juga lowbat, hehe... ( ̄∇ ̄)"

"Yah, Relan sayang. Kau membuat kami panik setengah mati! Mau abang hukum, hmm?"

"Eum, nggak mau," jawabnya secepat mungkin sambil menggeleng. Relan yakin, hukuman dari Yuno pasti sangat lain dan melenceng.

"Maafin Relan ya, Mom, Dad. Kak Elen juga..." Relan memohon dengan puppy eyes-nya.

"Mommy... Relan minta maaf, hikss~"

"?!!!"

'Ihh najis banget pake drama nangis gini.'

Mau bagaimana lagi, hanya cara itu yang ampuh. Terbukti dengan Mommy dari Relan yang langsung luluh.

Wajahnya ia buat sesedih mungkin agar terlihat meyakinkan.

Kenapa tidak ia ceritakan saja kalau dirinya di culik oleh Dean sebenarnya? Malah berbohong seperti ini?

Ah, entahlah, Relan punya rencananya sendiri.

"Hah... Lain kali usahakan untuk mengabari Mommy terlebih dahulu," nasehat Mommy Irina untuk anaknya, Relan.

"Eum," Relan langsung mengangguk lucu setelah mendengarkan nasehat ibu-nya.

"Sudah. Relan sekarang kamu ke kamar sana, mandi dan bersihkan dirimu," Relan mengiyakan perintah tersebut.

Sebelum pergi, ia meminta maaf sekali lagi. "Relan sekali lagi minta maaf~" setelah itu, ia pun beranjak menuju kamarnya sendiri. Mandi lalu berpakaian rapi.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang