17.

28.2K 2.2K 140
                                    

"Setelah selesai makan, aku akan mengantar mu pulang."

Relan tak perlu repot-repot untuk menyahut ucapan Michael. Sekujur tubuhnya masih terasa nyeri dan sakit. Terutama di bagian bawahnya.

"Mampus gue! Lupa kabarin Bang Yuno kalau gue nya pulang telat!" Relan menjadi panik.

"Aaa... Aduh duh~!" saat ingin beranjak kembali ke kamar Michael guna mengambil ponselnya. Relan malah merasakan sakit di bagian selangkangan nya.

"Haha, anjir! sakit banget asu!!" Relan mengumpat sekaligus tertawa kesal.

Michelle yang sedari tadi diam, seketika menatap kearah Michael dengan curiga. Feeling -nya mengatakan bahwa kedua orang ini baru saja melakukan ritual 'ML' brutal di kamar.

You know, ML?

"Calon kakak ipar...?" celetuk Michelle tiba-tiba. Rasa penasarannya sangat tinggi mengenai hubungan kedua orang di depannya.

"..."

"Dia calon kakak ipar kan bang?"

"Mm ^_^ "

Relan, "..."

Ingin sekali Relan memukul kepala Michael dengan sangat keras. Enak saja menjawab pertanyaan saudara perempuan nya dengan sesuka hatinya.

Setelah di tawari ikut makan sebelumnya, Relan sekarang sudah tiba di depan gerbang rumahnya. Tentu saja Michael yang mengantar dirinya pulang.

"Lain kali main lagi kerumah ku ya, Babe. ^_^"

"Ogah." jawab Relan cepat, "Dan apa-apaan panggilan itu tadi? Cukup panggil gue Relan aja!" lanjutnya mendengus tidak suka. Relan menganggap panggilan tersebut sangat lah lebay.

"Yaudah, gue tinggal pake metode menculik aja kalau gitu." ujar Michael dengan sengaja menekan kata menculik. Tentu saja ia tidak bercanda mengenai hal ini. Jika Relan tidak mau lagi berkunjung ke Apartemen nya, culik dan kurung saja dia, itulah pemikiran dan ide yang terlintas di benak Michael.

Sedangkan Relan sedikit ngeri ketika mendengar kata menculik. Namun ia tidak terlalu memperdulikan hal tersebut, dan menganggap nya sebagai angin lalu saja.

.
.

Setelah Michael berpamitan, Relan dengan cepat beranjak masuk kerumah nya.

*clack!

Relan membuka pintu utama lalu setelahnya segera menuju kearah lift. Dirinya ingin cepat-cepat sampai ke kamarnya, pengen cepat turu katanya.

Kondisi Mansion sangat sepi, padahal baru pukul 8 malam. Tetapi Relan tidak masalah akan hal tersebut.

*ting!

Pintu lift terbuka, dengan berjalan setengah berlari Relan buru-buru ingin segera rebahan di atas kasur tercintanya.

"Kau dari mana saja Relan?!"

'Nah kan...'

Baru saja ingin membuka pintu kamarnya, Relan mendengar suara tidak ramah dari Yuno di belakangnya.

Relan menoleh kearah Yuno dengan berkata, "Dari rumah Michael." jawabnya tanpa berbohong.

"Lalu pulang semalam ini?!" ketus Yuno geram. Relan tidak tahu harus menjawab apa setelahnya dan memilih diam beberapa saat.

"Udah, ya bang. Relan pengen tidur." ucapnya tanpa menyadari perubahan ekspresi Yuno.

Saat ingin membuka pintu kamar, Yuno terlebih dahulu memukul tengkuk leher Relan, sehingga membuat anak itu kehilangan kesadarannya.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang