20.

24.1K 2.1K 49
                                    

Chapter haram, dosa tanggung sendiri.
.

"Aku punya gigi taring, Jadi maafkan aku jika benda milik mu tidak sengaja tergigit oleh taring ku. ^_^ "

"..."

___________

"Nghh..."

Rein terus saja meracau sedari tadi. Bagaimana tidak, Relan dengan lembut mengulum benda miliknya. Lidah hangat milik Relan dapat Rein rasakan.

Relan mendongak sekilas untuk melihat ekspresi Rein dibawah pengaruh permainan nya.

Diam-diam Relan tersenyum tipis. Menjilati bibir nya sedikit puas, lalu merangkak sedikit keatas tubuh Rein.

"Rein?"

"HnghAhh... Hmm?" Mendesah di iringi deheman kecil, Rein menatap Relan yang juga tengah menatap dirinya.

Satu tangan Relan sibuk memainkan benda milik Rein yang sudah menegang.

"Sepertinya kau akan cum sebentar lagi." ujar Relan tersenyum tipis kearah Rein.

Dan seperti yang di ucapkan oleh Relan, Rein mengalami cum setelah nya. Telapak tangannya penuh dengan cairan bening yang lengket.

"Ugh... Haah..."

Walaupun begitu, Relan tidak berhenti dengan permainan nya. Beralih mencium bibir Rein dengan sedikit lumatan.

Relan, "... Aku... Sangat menyukai nya." ucap Relan dengan suara rendah, dan itu di dengar oleh Rein.

"Sudah puas? Jadi, sekarang giliran ku."

"Mm~"

Rein merubah posisi menjadi duduk tegak, dengan Relan yang duduk di pangkuannya. Rein mencium dan menggigit bibir kecil Relan. 

Beralih menatap ceruk leher Relan yang putih dengan banyaknya bekas cupang disana.

Dengan tidak sabaran Rein menggit area leher tersebut hingga berdarah. Yang anehnya, bahkan Relan tidak meringis kesakitan. Ekspresi nya hanya menampilkan raut menikmati.

"Hng..." Relan mendadak merasakan geli. Itu karena Rein menjilati dan menghisap jejak gigitannya di ceruk leher tersebut.

"... Itu geli." Relan berujar jujur yang membuat Rein terkekeh kecil.

"Ahh, Relan. Kau membuat p*nis ku tegang lagi seperti sebelumnya. Jadi, kau harus bertanggung jawab."

"Huh?"

*grepp

Menggendong Relan kearah ranjang. Oh, jangan lupakan, mereka sebelumnya masih berada di Sofa.

Cup~

Rein mengecup sekilas bibir Relan, saat sudah tiba di atas ranjang empuk tersebut.

Membaringkan tubuh mungil tersebut dengan hati-hati, lalu mengukungnya.

Relan terlihat seperti sedang tertidur. Namun, sebenarnya ia hanya memejamkan matanya dan menikmati setiap sentuhan yang dilakukan oleh Rein terhadapnya.

"... Jangan tidur."

"Aku... Tidak."

"Ungh...♡ "

Sekarang giliran Rein yang mengulum benda milik Relan. Sebagai bottom, ukuran barang pribadi Relan terbilang cukup besar. Well, nggak kecil nggak juga besar, SEDANG.

"Ahn!" Relan tersentak kaget. Dan seolah-olah tersadar.

"Aahh! Sialan! A-apa yang kau lakukan pada ku?!"

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang