18.

24.5K 2.1K 92
                                    

'Siapa? Siapa saja orangnya? Dan berapa orang? Cepat, kasih tau mommy!'

"..."

_______

"Hmm berapa orang ya?" Relan bertanya sembari menatap polos kearah Manda.

"Haduh... Berapa orang sih? Cepat kasih tau Mommy!" Manda yang tidak sabaran kembali menguncang bahu Relan dengan brutal.

Relan tampak berpikir berapa saja orangnya dan kemudian berkata, "Enam."

Manda, "..."

"Napa, nggak percaya?" ucap Relan mengangkat alisnya.

"... P-percaya kok!" Manda berkata sedikit syok. Sungguh, itu di luar perkiraannya.

'E-enam? Sungguh...?'

Sebenarnya Relan hanya menjawab asal, ia tidak yakin jika dirinya adalah uke. Masih tidak sadar diri rupanya.

Merasa bukan hal yang penting, Relan melanjutkan acara santapnya dengan sedikit berpikir, 'Emang enam ya? Sebenarnya gue ngarang sih, ngahaha... ' ia malah tertawa dalam hati nya. Sebenarnya Relan merasa cukup lucu ketika dirinya mengaku punya enam seme.

"Abang Mic!"

Relan dll, "?"

Mereka di kejutkan oleh suara cempreng nan menggelegar yang memanggil nama Michael.

Bahkan orang-orang di kantin serempak menoleh kearah sang empu suara tersebut.

"Bang Mic..."

"Kenapa?"

Bukannya segera menjawab, orang itu malah gagal fokus saat melihat keberadaan Relan.

"Eh lu, calon kakak ipar!"

Relan, "..."

Yah, yang memanggil Michael sebelumnya adalah Michelle (adik dari Michael).

Relan bahkan hampir tersedak, bagaimana tidak Michelle malah terang-terangan menunjuk kearahnya dan terus memanggil dirinya dengan sebutan calon kakak ipar.

"Eh ya, bang Mic minta duit dong. Hehe..." Michelle kembali teringat tujuannya memanggil Michael tadi.

"Anu bang... Jangan marah dulu. Duit gue ketinggalan sumpah nggak boong! " Michelle mengangkat dua jarinya tanda tidak berbohong.

Tanpa banyak berbicara, Michael mengeluarkan selembar uang berwarna biru.

"Dih, segini doang?"

"Balikin sini." ucap Michael dingin.

Michelle, "..."

"Hehe nggak bang canda doang." Michelle dengan cepat mengelak. Takut juga dia sama abangnya.

Memilih untuk gabung dan duduk di meja Relan dll. Sambil sesekali melirik kearah Relan yang sedari tadi sibuk dengan makanan nya.

"Halo, manis."

"..."

Beberapa menit setelahnya, muncul Nara, Rein dan Arsel secara bersamaan. Relan mengangkat kepalanya sebentar lalu melanjutkan kembali acara makan nya.

Mereka di meja tersebut saling mengobrol kecuali Relan.

Oh, sebenarnya Relan adalah orang yang pendiam. Saat menjadi Elio di dunia nyata, dirinya tidak terlalu punya banyak teman di sekitarnya bahkan bisa di katakan tidak punya sama sekali (?).

Ketenangan di meja Relan dkk harus terganggu akibat drama picisan yang tak di sangka-sangka selanjutnya.

Pranggg~!

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang