22.

19.2K 1.5K 52
                                    

Nih cerita ada genre action(aksi) sedikit//cuma di chap ini(?)
.


"Bang Yuno, awas!"

_______________

Prakkk!!

Suara keras tersebut berasal dari sebuah pukulan yang mengenai motor Yuno.

Beruntungnya, Yuno dengan gesit menghindari pukulan yang seharusnya mengarah ke dirinya. Dengan wajah gelap Yuno melihat sang pelaku pemukulan tersebut.

"Bangsat!!"

"Bang Yun! Nggak ada yang luka kan bang?" Relan berlari kecil mendekat kearah Yuno, sedikit khawatir.

Relan melirik kearah sekawanan orang yang masing-masing membawa tongkat besi. Jika di hitung, orang-orang misterius tersebut hanya berjumlah Lima(5) orang.

"Dasar bodoh! Kau menargetkan orang yang salah!" maki salah satu orang misterius itu terhadap rekannya.

"Diamlah brengsek! lagian wajah kedua orang ini terlihat sama!" yang di maki membela diri.

Yuno dan Relan hanya saling tatap, kedua nya seperti melihat sekumpulan orang idiot yang sedang berdebat.

"Bukan musuh lu kan, Bang?" tanya Relan penuh selidik. Dirinya cukup kesal, sudahlah motor mogok di tengah jalan, ketemu preman abal-abal pula.

"Gue nggak punya musuh!" Yuno mendengus kesal.

Relan hanya mengangkat bahu nya acuh, "Terus, kita harus ngapain?" tanya nya ketika tersadar dengan situasi yang kurang menguntungkan sekarang.

Bukannya menjawab, Yuno malah menatap Relan dengan ekspresi aneh. Menghindar beberapa langkah, tentu saja tatapan aneh tersebut membuat Relan sedikit merinding.

"..."

Dengan langkah kecil, Yuno mendekati Relan yang berdiri tak jauh dari dirinya, dan menarik pinggang adiknya dengan gerakan halus.

"!!!"

"...?! K-kenapa malah mencium ku, sialan!!" Relan berteriak frustasi dalam hatinya.

Benar. Entah apa yang di pikirkan oleh Yuno, malah melakukan hal tersebut. Relan tentu saja memberontak. Tapi itu tidak bertahan lama, karena Yuno membisikkan sesuatu di telinga nya, "Ikuti saja apa yang aku lakukan, aku punya rencana."

Relan, "?"

Kelima preman tersebut terlihat kesal melihat adegan absurd namun ambigu tersebut.

"Seperti yang boss bilang kepada kita, sang target adalah seorang gay yang menjijikkan. Jadi, orang itu adalah target kita!" ucap salah satu dari kelima preman tersebut, dengan menunjuk kearah Yuno.

"Boss?" gumam Relan sembari menatap kearah Yuno.

"Mereka mencegat kita atas perintah seseorang." sahut Yuno dengan cepat.

Seperti yang di perkirakan oleh Yuno sebelumnya, itu semua sesuai dengan rencana nya. Dia tahu sejak awal, kelima preman tersebut mengincar Relan. Dia juga bisa menebak, siapa dan apa tujuan dari sang boss tersebut.

Well, Yuno sebenarnya punya pemahaman yang cukup kuat. Dapat dengan cepat menganalisis sesuatu. Bukan kah orang yang bermasalah dengan Relan hanya orang itu(?), itulah yang ada di benaknya.

Beruntung, wajahnya dengan Relan sangat mirip, sehingga dapat mengecoh para preman tersebut.

Entah sang pesuruh memerintah tanpa memperlihatkan foto target, atau para preman ini bodoh dalam mengenali wajah target nya.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang