37.

4K 355 16
                                    

«What the hell??!
Kenapa kalian masih saja terobsesi padaku!!?»


*****

"Sialan, aku mimpi hal yang sama lagi," memijat keningnya yang pening, Relan duduk terdiam sebentar diatas ranjang kasur.

Ia diam untuk mencerna dan memahami apa maksud dari mimpinya tersebut. Mimpi yang sama selama tiga malam berturut-turut, yang mana membuat Relan banjir keringat dingin saat terbangun.

Relan memimpikan dirinya mati terbunuh di tangan.... Arsel. Sebenarnya, Relan tidak terkejut lagi, bukankah dalam alur novel sebenarnya Relan akan berakhir mati, 'kan?

Relan (asli) akan mati di tangan Arsel dan Rein. Tapi, ada yang berbeda kali ini terutama dalam mimpi Relan, disana ia hanya melihat bahwa Arsel sendiri yang membunuhnya.

'Jika kamu tidak bisa menjadi milikku, orang lain pun tidak akan bisa'

Kalimat itulah yang selalu Arsel ucapkan di setiap mimpi Relan. Yang mana sebenarnya hal tersebut membuat anak itu menjadi terbebani.

"Hah... aku punya firasat buruk dengan hal ini," gumamnya dengan helaan nafas yang berat. Ia melirik jam diatas nakas, waktu baru menunjukkan pukul 05:20 subuh. Relan berencana untuk mandi saja, karena hari ini adalah hari dia akan kembali ke sekolah.

Walaupun bisa dibilang Relan adalah korban penculikan dan penyekapan, anak ini tidak memiliki tanda-tanda trauma sedikitpun. Hal ini membuat orang disekitarnya menjadi heran, kondisi mentalnya pun dianggap normal dan stabil.

Bahkan salah satu kakinya yang pincang pun sudah sembuh total.


06:11.

Di ruang makan, Evangelion's family tengah sarapan bersama.

"Bang Yun, Relan berangkat bareng abang, ya?"

"Um." Yuno menyahut seadanya, itu karena dia masih fokus mengunyah sarapan miliknya. Sekarang, Relan beralih untuk menatap Ayah-nya yang juga sibuk dengan sarapannya.

"Dad, minta duit," dengan mata yang berbinar, Relan penuh harap menjulurkan tangannya didepan si Ayah.

"5 juta cukup?"

'Cok, kebanyakan! Σ(゚Д゚;)'

"Cukup?" Damian ulang bertanya.

"Eh..? Oh, cukup sih," sahut Relan yang sebenarnya sangat kegirangan didalam hati. 'Hehe... Saatnya berburu komik pelangi keluaran terbaru!' Relan dengan jiwa Fudan-nya.

'Mau nyari komik yang Seme-nya obsesif nan Redflag, mwhehe...(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)'

Ok, mohon maklum, ia ingat terakhir kali dirinya membaca komik BL itu sekitar 4 bulang yang lalu.

"Lan, udah selesai sarapannya? Itu Yuno udah pengen berangkat," Irina menyadarkan Relan dari perang batinnya yang sibuk memikirkan tentang membeli komik BL nantinya.

"Oh?" Relan dengan buru-buru bangkit dari kursi, berlari kecil mengejar Yuno dihalaman sana.

"Woy, Yuno! Aku nebeng! Buru-buru amat, aelah." Sedikit menggerutu Relan menyusul Yuno yang sudah naik keatas motor miliknya.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang