9.

38.5K 3.5K 109
                                    

Moshi²~
Watashi kambek*(^o^)/*



'

'Re... In...?'

.
.

"Hm?" Rein berdehem singkat melihat reaksi Relan yang terkejut.

'Astaga, bedebah ini hampir membuat ku mati karena serangan jantung!' maki Relan dalam hatinya. Bagaimana tidak wajah Rein sangat dekat dengan wajah nya.

Di tambah lagi dirinya entah berada di mana sekarang. Relan mengira Rein akan mengantarkannya sampai kerumah namun ternyata tidak.

Karena ia hanya seorang Transmigrator, jadi tentang seluk beluk di dunia ini Relan masih tidak tahu banyak.

Em, sebenarnya ia terlalu malas untuk mencari tahu.

"Ini kita berada di mana?" Relan bertanya dengan tak minat. Menatap heran sekeliling yang begitu asri dan penuhi oleh tanaman hijau.

Bukannya menjawab, Rein malah menarik tangan Relan agar mengikuti langkah nya, "Ikut saja."

'Asu.'

Relan sangat ramah.

Dengan langkah terpaksa ia mengikuti Rein yang membawanya entah kemana.

Perlahan Relan melihat bangunan yang cukup besar di depannya. Sepertinya itu adalah Cafe (?)

'Mm. Sebuah cafe?'

Yah, Cafe dengan nuansa alam.

Rein masih menggenggam erat telapak tangan Relan. Lalu membawa keduanya ke meja yang masih kosong.

Relan masih kebingungan mengapa Rein membawanya ke sebuah Cafe tersembunyi seperti ini.

"Kau ingin memesan apa?" Rein bertanya, "Tenang saja aku yang traktir." lanjut nya.

Tanpa pikir panjang Relan menjawab, "Onion Ring sama Roti bakar. Oh, untuk minumannya pesan saja Milk Tea." ucapnya tanpa malu-malu. Ngelunjak dikit nggak ngaruh.

"Ok."

Seperti yang di minta, makanan dan minuman yang telah di pesan dengan cepat datang.

Relan mengernyit heran melihat mengapa hanya makanannya yang datang. Rein tidak makan? Pikirnya.

"Kenapa hanya punya ku yang datang? Lalu bagaimana dengan mu?" Relan tidak tahan untuk tidak bertanya. Ia kira Rein juga memesan untuk dirinya sendiri.

"Tidak usah pedulikan aku. Setidaknya kau makan." jawab Rein agak lain.

'Peduli? Siapa yang peduli kau makan atau tidak!' Relan mencibir sinis dalam hati nya. Ia merasa jawaban Rein sangat tidak nyambung.

Mengangkat bahu acuh, Relan memilih untuk memakan makanannya. Ia juga sudah tergiur melihat penampakan Onion Ring maupun Roti Panggang di depan matanya. Makanan hasil traktir memang selalu terlihat enak.

Mengunyah dengan hati yang riang gembira tanpa menyadari tatapan penuh obsesi yang di layangkan dari mata Rein terhadap nya.

Aah, Relan dengan cepat memikat hati para harem yang seharusnya menjadi milik Aryu suatu hari nanti. Tapi sepertinya tak satupun dari mereka yang melirik Aryu dan malah terobsesi dengan karakter Figuran seperti Relan.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang