15.

30.7K 2.5K 73
                                    

"... Tidak menarik." Relan dengan wajah kesal mematikan ponselnya, sepertinya anak ini sedang bosan.

Hari ini adalah hari minggu. Jadi, Relan tengah rebahan santuy di kamarnya.

Tidak jalan-jalan? Mm, kata Relan sedang tidak mood untuk keluar rumah.

"Pengen turu lagi, tapi perut gue tiba-tiba laper."

Bangkit dari rebahan nya, Relan berjalan dengan gontai keluar dari kamar. Bagaimanapun Mangan' juga penting.

Karena malas turun menggunakan tangga, Relan memilih untuk menggunakan Lift. Sultan mah bebas.

*ting

Pintu lift terbuka memperlihatkan Relan yang baru saja keluar dari sana. Dengan senandung kecil, anak itu menuju ke arah dapur, mencari makanan apa saja yang bisa di makan.

Saat melewati ruang keluarga, ternyata disana ada Yuno dengan salah satu temannya. Sepertinya kedua orang ini tengah mengerjakan tugas sekolah.

"Oh, Relan."

"Mm?" Relan hanya berdehem lalu berkata, "Yare-yare, ternyata Rein toh." ucap nya setelah tahu siapa orang tersebut.

Merasa tidak terlalu penting, Relan melanjutkan langkah nya ke arah dapur. Saat sudah tiba di dapur, Relan malah bingung ingin makan apa. Beralih ke kulkas, melihat-lihat apakah ada sesuatu untuk di makan, namun ternyata nihil.

'What?! Orang kaya kulkas nya bisa kosong juga kah? ( ͡°Ĺ̯ ͡° )' Relan menggerutu tidak senang. Ia juga terlalu malas untuk keluar sekedar membeli beberapa cemilan.

Karena tidak ada hasil, Relan berjalan dengan lesu untuk kembali ke kamarnya.

"Kenapa tuh muka jelek banget?" ujar Yuno heran melihat ekspresi kesal dari wajah Relan.

Mendengar ucapan Yuno yang di tujukan untuknya, Relan seketika melayangkan Bombastic Side Eyes- nya terhadap sang abang.

Yuno, "..."

Uke kalau laper, sensi juga ya. 🗿

Seolah-olah peka, Rein bertanya dengan sedikit menebak, "Laper?"

"Mn." menjawab singkat, Relan memilih untuk kembali ke kamar saja. Nanya doang di kasih cemilan kagak. Itulah isi pikiran Relan.

Eh, Relan Tsundere ya?

Yaelah, makanya minta di beliin dong, ngambek gitu siapa yang ngerti?

.
.

Sesampai nya di kamar, Relan memutuskan untuk tidur saja, siapa tahu rasa laparnya dapat teratasi sementara saat tidur.

Ngomong-ngomong, Relan baru menyadari bahwa kediaman Evangelion hari ini terasa sepi. Bahkan para pelayan yang biasa nya berlalu lalang tak terlihat satupun. Apakah sedang keluar untuk membeli kebutuhan dapur?

"Hoaaam~ siip, mending turu."

*clack!

Baru saja ingin memejam kan matanya, Relan mendengar pintu kamarnya di buka.

"Sayang, laper? ini makan." Yuno menyodorkan piring yang berisi kue-kue kering. Tidak lupa dengan segelas es coklat.

Bukannya merasa senang, Relan malah memprotes panggilan Yuno terhadap nya, "Sayang?!" ketus nya dingin.

Yuno, "...?"

Yaelah Lan, sensi bener lu hari ini.

"Makan!" tekan Yuno menyodor sepotong kue ke mulut Relan.

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang