5.

48.1K 3.9K 162
                                    

Happy Reading~
.
.


"Haah.... Lelahnya." kini Relan sudah ada di kamarnya. Terlalu lelah beraktivitas seharian di lingkungan sekolah, membuat ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur tanpa berganti pakaian.

Mengingat kembali kejadian di toilet, membuat moodnya auto ambyar.

Memilih memainkan ponselnya, lalu tiba-tiba terlintas keinginannya untuk membaca komik BL seperti yang ia lakukan saat menjadi Elio.

"Ck! Manhua BL kebanyakan sensor busset."

"Wahaha, anjir uke nya binal mana maso lagi."

"Brengsek bet semenya, ku sumpahin semoga dapet karma!"

"Seme greenflag adem juga gue liatnya."

"Bruakakak! Seme bucin jalur karma emang dasyat ya. Si Nakwon begundal ini contohnya."

Entah sudah berapa judul yang ia baca, tidak lupa dengan berbagai komentar yang keluar dari mulutnya.

Tidak terasa sudah pukul tujuh malam. Relan yang sadar segera pergi kekamar mandi dan membersihkan dirinya.

"Ehm, nggak usah makan malam deh. Mager banget turun kebawah mana ngantuk banget lagi."

"Hoaam~"

Meanwhile Evangelion Family~

"Dimana adek? Anak itu selalu telat saat makan malam. Biar aku lihat dia di kamarnya." putus Irina.

"Tidak perlu. Aku lihat dia sudah terlelap tidur, aku juga tidak tega untuk membangunkan nya." interupsi Yuno dari arah lift. Dirinya baru saja melewati kamar adiknya.

Irina menghela nafas pasrah. Ia hanya khawatir si bungsu tidak makan apa-apa sepulang sekolah.

•••••••

Apartemen~

Disebuah kamar Apartemen, terlihat seorang pemuda yang tengah memandangi foto sang pujaan hati di Wallpaper kunci ponselnya.

Ia menyeringai, mengingat kembali saat adegan ciuman di toilet siang tadi.

"Kali ini aku tidak akan melepaskan mu... RELAN EVANGELION."

Ekspresi yang awalnya datar, berubah menjadi sedikit mengerikan. Sorot matanya terpancar sebuah obsesi besar.

Ok, Mari berdoa untuk keselamatan Baby Relan.

"Um... Ah ... Aku ingin melakukan hal lebih terhadapnya selain ciuman." ucapnya menyeringai.

Yah, ingat Michaelis?

Biasa di panggil Michael.

Salah satu harem milik Aryu dalam alur asli. Tapi entah kenapa, tanpa alasan yang jelas dirinya malah terobsesi terhadap Relan. Mungkin ada alasan tersendiri (?) atau ada hal lain (?)

Tapi tidak peduli apapun, ia bertekad untuk mendapatkan Relan hanya untuk dirinya sendiri! Entah dengan cara lembut atau secara kasar.




Harati's High School~

Di kelas tempat Relan berada, saat ini tengah ramai dan sedikit bising akibat Jamkos.

Bukan itu yang membuat Relan kesal, tapi hal lain.

Ia menatap jengah pada dua orang di depannya. Siapa lagi kalau bukan Michael dan Shaki. Keduanya memancarkan aura permusuhan yang sangat jelas.

"Gak usah sok akrab! Relan hanya butuh aku!"

"Cih!"

Relan memijit pelipisnya frustasi dan ingin sekali menggedik kepala mereka ke lantai beton.

"Tsk! Bisa diam tidak!" sungutnya kesal, "Michael pergi sana! Ngapain lu disini? Kita nggak akrab, ya!" lanjutnya mengusir. Segera Michael memasang wajah sedih dan malah membuat Relan semakin kesal.

"Sayang..."

Shakiel & Relan, "..."

"Lu ngomong apa tadi?!" Relan bertanya garang.

Bukannya takut atau malu, Michael dengan bangga mengulangi ucapannya, "Sayang." kali ini dengan tatapan berbeda dan sedikit serius.

"..."

'Nih orang kenapa sih?' batin Relan sedikit frustasi.

Tidak sadar saat ini ia tengah di tatap oleh Michael. Sementara Shakiel sedang menahan kesal. Beraninya orang ini merayu cinta nya. Tentu saja ia tidak mau kalah!

"Elan~" memanggil dengan nada manja. Oh ayolah saat ini mood Relan sangat tidak bagus.

"E-elan nggak mau lagi ngomong sama a-aku? Hikss..."

Relan, "..."

Melihat Shaki menangis tentu saja membuat Relan panik. Ia tipe yang tidak tegaan melihat orang menangis.

".... Nggak gitu. Aduh, aku minta maaf ya?"

"Hikss~"

"U-udah dong. Aku minta maaf."

"Ya, Shaki?" kali ini giliran Relan yang memasang ekspresi memelas, membuat jantung Shaki berdetak hebat, begitu juga dengan Michael yang sedari tadi menyimak drama yang di buat oleh Shaki.

*grepp

Tanpa ragu-ragu, Shaki memeluk dan membenamkan wajahnya di dada Relan. Tersenyum mengejek ke arah Michael, seolah-olah ingin mengatakan a.k.u m.e.n.a.n.g.

Tentu saja Michael sangat kesal, ingin sekali ia ajak baku hantam di tempat.

Yang di peluk tentu saja kesal.

'Aku tau bocah ini hanya modus💢'

Tak lama, perhatian Relan teralihkan ke seorang pemuda kecil di bangku paling depan sisi kanan.

Ia menebak itu pasti Aryu. Akhirnya sang karakter utama muncul.

"Heh! Manis? Manis apanya? B aja gitu mukanya. Firasat gue malah tipe PPB." gumamnya menilai. Entah darimana keyakinan kuat dari Relan yang mengatakan karakter Aryu adalah tipe PPB

Polos Polos Bangs*t.

Shaki masih setia memeluk Relan, Michael menahan cemburu dan Relan sibuk menilai sang karakter utama.

Dan,

*brakk!

"Aduh Hikss~"

Tbc...

_________


Waduh siapa tuh?

Transmigrated and Owned a HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang