Transmigrated and Owned a Harem

11.

3some? 4some?
Hehe,
Ok, Happy Reading~
.

Kamar Pribadi Relan~

Relan tengah berbaring malas di kasur tercinta nya.

Sudah seminggu lebih sejak dirinya masuk ke dunia novel. Sejak itu pula Relan merasa hidupnya tidak begitu mudah.

"Haah... Sudah seminggu lebih gue di sini, dan apa kabar tubuh gue di sana ya? udah jadi mayat kah? Atau cuma koma?" Relan bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Ia mengalami Transmigrasi terlalu tiba-tiba. Terlebih lagi karakter figuran tidak penting seperti dirinya malah menjadi incaran oleh para dominan.

Tentu saja Relan menyadari bahwa dirinya telah menarik perhatian Michael dan yang lainnya.

Bahkan karakter penjahat seperti Manda malah berteman baik dengan nya. Jadi, apakah Relan harus merasa senang? atau tetap merasa was-was?

"Eum, semenjak masuk ke dunia ini gue nggak pernah jalan-jalan."

*Clack

'Ada apa lagi nih orang masuk kamar gue?' batin Relan tak suka. Ia masih mengingat sang abang yang menciumnya paksa.

Yah, Yuno akhir-akhir ini sering mengunjungi kamar Relan. Beralasan ingin tidur bersama.

"Bang, punya kamar sendiri kan? Gue pengen tidur sendiri malam ini!" ucap Relan sedikit ketus.

"Oh? sayang sekali aku tidak akan menuruti ucapan mu." Yuno menjawab dengan nada sombong.

Relan, "..."

Saat ingin pergi, Yuno malah menahan tangannya.

*grep!

"Ck! Apalagi sih?!" Relan berucap tidak senang ketika Yuno menahan tangannya.

"Apa aku menyuruh mu untuk pergi Relan?" tanya nya dengan suara mengintimidasi.

"...?"

"Haah... Aku tidak perlu izin mu! Sudahlah, sekarang lepaskan tangan ku, aku ingin tidur di kamar lain!" Relan tidak peduli lagi ia sopan atau tidak.

Tatapan Yuno menajam. Menarik tangan Relan dengan kasar lalu melemparnya ke arah kasur.

*Dugh!

"Yaakk Yun—!"

"Patuh lah adik manis." ucapnya memotong ucapan Relan. Yuno harus mengontrol dirinya. Tidak boleh terlalu emosi saat Relan tidak memanggilnya dengan kata abang.

"Diamlah dan jangan memberontak!" peringatnya cukup tegas. Setelah itu mencium kasar bibir Relan yang ingin mengatakan sesuatu.

"Mmph~!' ciuman yang kasar dan dalam, bahkan Relan hampir kehabisan nafas.

Melepas tautan bibir di antara keduanya, Yuno membiarkan Relan menghirup oksigen dengan rakus untuk beberapa saat sebelum dirinya membungkam kembali bibir adiknya yang sudah membengkak.

Di sisi Relan, ia berusaha untuk memberontak dan melarikan diri. Namun apa daya, saat situasi genting seperti ini dirinya malah tidak bisa berbuat apa-apa.