BAB 13| Terror 2

16 2 0
                                    

ℍ𝔸ℙℙ𝕐 ℝ𝔼𝔸𝔻𝕀ℕ𝔾

Felisha Oktavia sudah diantarkan pulang oleh Caca pagi-pagi sekali, karena dia akan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Okta tidak menceritakan kepada ortu nya karena takut mereka akan khawatir lalu memperbesarkan masalah itu.

Saat memasuki kamarnya, Okta segera mandi membersihkan diri. Lalu ia langsung ke bawah menuju ruang makan, yang dimana keluarganya sedang menunggunya.

"Kenapa kamu tiba-tiba nginep di rumah Caca?" Tanya Filma Syahvia~mamihnya Okta.

"E.. anu, karena.. Caca dirumah sendirian iya, jadi Okta mau nemenin Caca.." Ucap Okta, ia berbohong kepada mamihnya.

"Oohhh"

"Ta, berangkatnya bareng papih yah. Soalnya mobilnya mau papih bawa" Ucap papih Okta yang bernama Arion Eshaal Melviano.

"Hm iya pih, bentar Okta ambil hp dulu di kamar" Ucap Okta.

"SEKALIAN BANGUNIN ADIK KAMU.." Seru Filma, saat Okta sudah berlari menuju kamar di lantai 2.

Okta memasuki kamarnya terlebih dahulu untuk mengambil hp, baterai hp nya lowbet ia memutuskan akan mencharge di sekolah saja.

"Charger nya mana ya?" Gumam Okta mencari-cari charger yang menyembunyikan dirinya.

Okta mencari di bawah meja belajarnya, akhirnya charger miliknya di temukan. Atensi Okta melihat box kardus yang dihiasi dengan pita, tampilannya sangat cantik.

Okta penasaran dari siapa ini. "Kenapa taro di bawah meja?" Gumam Okta.

Ia membuka box itu agar rasa penasarannya terpenuhi, setelah dibuka. "Hah??" Syhok Okta melototkan matanya, lalu melempar box itu.

🔥🔥🔥

Tok tok tok

Suara pintu dari rumah keluarga Menzies membuat istri dari kepala keluarga keluar melihat siapa yang mengetok pintu itu.

"Assalamualaikum Tante.." Ucap seorang lelaki kemarin, dengan pakaian seragamnya yang sama sekali tidak mencerminkan pelajar di mata Yunita.

"Waalaikumussalam" Jawab Yunita.

"Rara nya ada Tan?" Tanya Rendi Chandra Mahesa.

"BENTAR!!" Teriak Rara dari dalam rumahnya yang ia tahu pasti itu adalah Rendi.

Yunita menyodorkan ponselnya kepada Rendi. "Nomer kamu, kalo kamu ada waktu Tante mau ngomong sesuatu" Ucap Yunita, Rendi segera mengetik nomornya di ponsel Tante Yunita.

"Jangan ngomong sama Rara!" Ucap Yunita lirih. Tak lama Rara keluar dengan pakaian seragamnya.

Lalu Rara memasang wajah datarnya saat menyalimi tangan mamahnya. Sedangkan Rendi bersikap ramah terhadap Yunita.

Setelah Rara dan Rendi memasuki mobil milik Rendi. "Mamah ngomong apa aja sama Lo?" Tanya Rara.

"Nggak ngomong apa-apa"

ROCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang