HAPPY READINGTok tok tok
Ceklek
"Siapa ya?" Tanya perempuan yang sudah menginjak usia 20 tahun.
"Saya Azi kak, Caca nya ada?" Tanya Azi.
"Masuk aja" Ucap perempuan itu, Alisha Vendra Flylia kakak perempuan Caca satu-satunya.
Setelah memasuki rumah Caca, Azi duduk di ruang tamu. Sedangkan kakak perempuan Caca yang bernama Lisa itu sedang mencari keberadaan bundanya.
Lisa menemukan bundanya di dapur yang sedang memasak. "Bun, ada temen Caca" Ujar Lisa yang menghampiri bundanya.
Lina segera berjalan menuju dapur, untuk melihat siapa yang menemui Caca. Hanya Elsa dan sahabatnya saja yang sering bermain kerumah Caca, selebihnya tidak pernah karena bundanya sangat melarang keras anak-anaknya untuk berpacaran.
Tetapi Azi dengan beraninya memasuki rumah Caca. Ia memasuki rumah Caca karena sejak tadi ia menunggu di luar tidak ada balasan chat dari Caca.
Bukan hanya tidak boleh keluar rumah, bahkan ponsel Caca disita oleh bundanya. Nasib Caca benar-benar sial.
"Siapa kamu?" Tanya Lina kepada Azi.
"Saya temennya Caca, Cac-"
"-PERGI KAMU!"
Deg
Azi terkejut, jujur baru kali ini ia melihat wajah bundanya Caca. Bahkan Azi tidak menyangka, ia baru saja bertanya langsung diusir?
"Tapi saya ma-"
"-SAYA BILANG PERGI!" Tegas Lina.
Azi mengalah, lalu ia memilih untuk melangkah keluar dari rumah Caca. "TUNGGU" Cegah Lina saat Azi sudah berada di ambang pintu.
Azi menoleh kearah Lina, ia bingung tadi ia di usir sekarang malah di cegah gimana sih. "Saya cuma minta, kamu jauhin anak saya! Pasti kamu kan yang buat peringkat Caca turun?" Ucap Lina.
Azi menghela nafasnya gusar, ia selalu salah pikirnya. "Saya nggak akan pernah jauhin anak Tante" Ujar Azi lalu pergi keluar.
Disisi lain, seorang gadis sedang memikirkan cara agar ia keluar dari kamarnya. Jika lewat balkon itu terlalu tinggi, ia bisa terluka.
"Hiks.. maaf Aii, E-ca nggak bi-sa neme-nin Aii.. hiks.. hiks.." Monolog Caca, ia sedang bersimpuh di samping ranjangnya sambil menangis.
Sedangkan Azi masih setia menunggu Caca di depan gerbang rumah gadis itu. Ia yakin Caca tidak akan mengingkari janjinya, ia akan menunggu sampai kapan pun itu.
Azi menunggu sambil duduk di jok motor sport hitam miliknya. Perasaannya sangat tidak tenang sejak tadi memikirkan Caca.
Tiba-tiba ada kedua telapak tangan menjulur dari belakang menutupi kedua mata Azi. Azi memegang tangan yang menutupi kedua matanya.
"Tebak siapa.." lirih seseorang di telinga Azi. Azi tersenyum walaupun ia belum melihat wujud seseorang itu, tetapi ia bisa tau siapa itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROCE
RandomIni kisah tentang persahabatan 4 perempuan. Rara, Ravella Azkadina. Cewek manis, yang mencintai dua orang dalam satu hati. Dan suatu ketika dia dijodohin sama bokap nya. Okta, Felisha Oktavia. Cewek humoris yang hobi bikin orang lain ketawa, dan sia...