BAB 14| Bully

26 5 0
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ

Brakk!!

Byur..

Pintu gudang tertutup, dan cairan cat seember berwarna merah tumpah mengenai kepala Okta dari atas.

Okta membelakkan matanya, sweater putih yang ia gunakan kini berubah menjadi merah. Siapakah yang berani melakukan ini?

"Hahaahahaha.." gelak tawa seseorang, membuat manik tajam milik Okta mencari-cari dimana wujudnya.

"KELUAR LO!!" Teriak Okta.

Lalu tak lama, 3 perempuan keluar dari tempat persembunyiannya. Okta terkejut karena ia mengenali salah satu perempuan yang mengerjainya.

"Mau Lo apa hah?" Ucap Okta ngegas, ia tak terima di perlakukan seperti ini.

"HELLO?? Gara-gara elo! Zayyan jadi mutusin gue tau nggak?" Ucap salah satu perempuan yang diduga adalah mantan pacar Zayyan.

"Iyaa tuhh, dasar lonte!" Ucap teman Kiya yang bernama Firly.

"Kasih pelajaran aja Kiya!" Ujar temannya kiya yang satunya, bernama Ela.

"Heh! Gue nggak pernah yah ngerusak hubungan Lo sama Zayyan!" Balas Okta menantang, sambil mendorong bahu Kiya.

"EH LO BERANI BANGET YAH SAMA GUE!" Ucap Kiya tak terima, padahal Kiya lebih parah membully Okta sampai baju Okta di lumuri cat merah.

"NGAPAIN GUE TAKUT SAMA ELO?" Ujar Okta.

Duk!

Kiya mendorong tubuh Okta Sampai jatuh hingga kepalanya terbentur meja yang berada di gudang. Okta merasa pusing sekali, tidak ia tidak boleh kalah dari perempuan itu.

"Sssshhh" Okta memegangi kepalanya.

"Sakit yah? Kasian banget sii" Ucap Firly.

Kiya menyeringai saat mendengar ringisan Okta. Lalu Kiya berjongkok didepan Okta yang masih bersimpuh memegangi kepalanya.

"Makanya jangan main-main sama gue!" Ucap Kiya dengan nada penuh penekanan. Kiya mengangkat tangan kanannya berniat akan menampar pipi Okta.

Namun seseorang berhasil mencegahnya, seseorang yang tiba-tiba datang mencekal pergelangan tangan kiya yang hendak menampar Okta.

"Zayyan?" Gumam kiya kaget. Bahkan Firly dan Ela juga terkejut saat tiba-tiba melihat Zayyan.

Zayyan menepis tangan Kiya, lalu ia menatap Kiya dengan sorot emosi. Zayyan tidak menyangka ternyata mantan pacarnya adalah pembully.

"Kenapa Lo sakitin Okta, HAH?" Ucap Zayyan emosi, Kiya benar-benar takut sekarang dengan tatapan Zayyan yang penuh emosi.

"Ta-tadi Okta duluan yang nampar aku.." ucap Kiya berbohong. Zayyan tak menghiraukan ucapan Kiya lagi, ia harus segera membawa Okta ke UKS.

Okta yang masih membuka matanya, tetapi matanya tidak bisa melihat dengan jelas. Zayyan langsung mengangkat tubuh Okta ala bridal style. Lalu melewati Kiya dan teman-temannya tanpa mengucapkan apapun.

ROCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang