BAB 24| Heboh

21 3 0
                                    

Hwppy Reading guys

"AAAAAAA" Teriak Okta langsung keluar tenda, Caca membuntuti Okta.

Teman yang sebelahan tenda dengan Okta terganggu sehingga membuat banyak orang yang bangun karena teriakan Okta.

Pak Ricko yang mendengarnya pun menghampiri. "Ada apa Okta?" Tanya pak Ricko.

"I-itu pak" Ujar Okta menunjuk tenda nya.

"Iya itu apa" Tanya pak Ricko tidak mengerti. Okta hanya menunjuk tendanya, lalu pak Ricko masuk untuk mengecek.

Okta mengekori pak Ricko masuk ke tenda, terlihat 2 orang yang sedang tidur pulas di balik selimut.

Okta dengan pelan membuka selimut itu untuk mencari tau siapa yang ada di balik selimut itu.

"AAAAA" Okta berteriak sebelum melihat wajah seseorang itu.

"AAAA" Seseorang yang mendengar teriakkan Okta kaget dan ikutan berteriak.

"Elsa?" Ucap Okta, ternyata itu adalah Elsa.

"Okta?" Ucap Elsa.

"Kapan Lo balik?" Tanya Okta.

"Jadi kamu ngira Elsa ini hantu, Okta?" Tanya pak Ricko, Okta hanya meringis meminta maaf kepada pak Ricko dan teman-teman yang sudah terganggu.

"Pas bapak tau kamu diam-diam mencari Elsa, nggak lama Elsa pulang sendirian.. bapak kira kalian berhasil temuin Elsa" Ucap pak Ricko.

"Sekali lagi, saya minta maaf pak hehe" Balas Okta.

"Ya sudah kalian tidur aja, persiapan besok pulang" Ucap pak Ricko. Awalnya tadi sore rencana mereka pulang tetapi gara-gara kejadian ilang-ilangan jadi di undur.

• • •

Pagi hari ini semua murid yang mengikuti perkemahan sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Bebeb El!!" Teriak Gilang saat melihat Elsa ternyata sudah ketemu, lalu dia menghampiri Elsa sambil berlari.

Gilang langsung memeluk Elsa di depan banyak murid yang melihatnya, Elsa berusaha melepaskan pelukan mereka tapi Gilang semakin erat memeluknya.

"Hhhhh Pian aku ga bisa napas" Ucap Elsa, Gilang segera melepaskan pelukannya.

Lalu Gilang menarik tangan Elsa untuk ikut dengannya agar menjauh dari murid-murid yang melihat mereka.

"Kamu ngga papa? Ada yang luka ngga? Kemaren kamu kemana? Kok kam-"

"Hei, aku ngga papa, tapi..."

"Tapi apa?"

"Kalung yang kamu kasih ilang.." ucap Elsa menunduk takut Gilang akan kecewa padanya.

Gilang menangkup wajah Elsa dengan kedua tangannya. "Hey babe, listen to me.. kalung itu ngga penting aku bisa beliin kamu lagi, yang penting kamu ngga papa ya" Ucap Gilang.

"Tapi itu hadiah pertama dari kamu, a-aku ngga bisa jagain dengan baik" Balas Elsa.

"Husstt udah yang penting kamu ngga kenapa-napa aku udah seneng" Ucap Gilang tersenyum, Elsa membalas senyuman lagi.

Akhirnya mereka kembali ke tenda mereka yang sedang di bereskan. Pak Ricko menyuruh semuanya untuk berjalan beberapa langkah lalu menunggu bus yang akan mengantarkan mereka pulang.

Singkat cerita, mereka sudah sampai di halte bus dekat sekolah.

"Jenguk Rara yu.. dari semalem ngga ada kabar gue khawatir tau" Ucap Okta mengajak Elsa dan Caca dimana disitu sedang ada Zayyan, Azi, dan Gilang.

"Ya udah Kita ikut biar sekalian, gue sama bebeb gue" Ucap Gilang.

Lalu Elsa segera naik ke motor sport Gilang,begitu juga dengan Caca yang naik ke motor Azi.

"Cepet naik" Ucap Zayyan kepada Okta.

Mereka langsung jalan dengan motornya, tak lama sampailah di rumah sakit. Terlihat Ansel yang sedang tidur dengan posisi duduk di kursi lorong rumah sakit.

Caca, Okta dan Elsa berlari langsung memasuki ruangan yang terdapat Rara yang sedang berbaring. Sedangkan Azi, Gilang dan Zayyan akan membangunkan Ansel terlebih dahulu.

Sepertinya Rara masih belum siuman, mereka memilih untuk duduk di samping brankar Rara.

Tak lama Ansel dan temannya masuk. "Kata dokter Rara keracunan makanan" Ucap Ansel, Okta langsung melolotkan matanya.

"Gue yakin, ini pasti ulah Bella" Gumam Okta.

"Kok Lo yakin banget Ta?" Tanya Elsa.

"Ya iyaa, pas kalian berdua lagi pacaran.. Bella balik tuh bawa minuman, trus Bella kasih minuman pesenan gue sama Rara tapi Rara minta tuker minuman, jadi gue pikir Bella mau ngeracunin gue tapi malah Rara yang kena" Ucap Okta menjelaskan.

"Tapi kenapa Bella ngelakuin itu?" Tanya Ansel.

"Kita ngga boleh nyalahin orang langsung tanpa bukti" Ucap Caca.


• • •

1 Minggu berlalu, Rara sudah baikan semenjak 3 hari tinggal di rumah sakit. Siapa orang yang berniat meracuni Okta tetapi Rara yang kena belum juga ditemukan. Akhirnya mereka menyerah dan berusaha melupakan kasus itu.

Pagi ini Caca berangkat lebih awal dari biasanya karena ia harus pergi ke perpustakaan.

Ia akan mengambil buku yang ada di lokernya, saat melewati lorong tak sengaja ia melihat lelaki bersama perempuan di depan loker.

Setelah diam-diam ia mendekat, ia melihat Azi sedang mengobrol dengan perempuan, mereka terlihat dekat.

Caca memilih untuk pergi ke perpustakaan dulu sampai bel masuk berbunyi. Caca yang sedang membaca buku tidak bisa fokus karena masih kepikiran soal perempuan yang bersama Azi.

Tring!

Oktavia

Okta: Woii Lo dimana anjer

Caca: Perpus

Okta: Sekalian pinjemin buku IPA dong Ca... GC ya thanks

Caca memutarkan bola matanya malas, lalu ia meminjam buku yang Okta minta dan berjalan menuju kelasnya.

Caca lihat masih ada Azi bersama perempuan itu. Lantas Caca memutar haluan menunju kelas.

"Rara belum berangkat El?" Tanya Caca kepada Elsa dan memberi buku IPA kepada Okta.

"Ya kaga tau kok nanya gue" Balas Elsa.

"Ck"

Suasana kelas semakin ramai, sebentar lagi bel masuk juga akan berbunyi. Rara berlarian masuk ke kelas.

"Lo nape lari-lari" Tanya Elsa.

"Ca, Azi ca.." Ucap Rara kepada Caca, sedangkan Elsa dan Okta tidak tau apa yang sedang Rara bicarakan.

"Iya gue liat" Balas Caca santai.

•••••

Sorry guys part ini sedikit tapi jangan lupa vote nya lahh

ROCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang