BAB 5| Caca

39 4 1
                                    

Udah up nih, jangan lupa vote nya..

ΉΛPPY ЯΣΛDIПG

Seorang gadis yang dalam perjalanan berangkat menuju sekolahnya tengah di hadang oleh pria-pria berbadan besar dari depan.

Gadis itu berniat berbelok mundur namun dibelakangnya juga ada pria yang menghadangnya.

Gadis itu turun dari motornya, lalu mendekati pria yang memakai masker dan topi sepertinya itu bos dari semua anak buahnya ini.

"Mau apa Lo semua?" Tanya gadis itu.

"Alecha Queenara.. itu Lo kan?" Tanya pria itu, kita panggil saja Doni, bos dari mereka semua.

Yahh itu Alecha Queenara yang sedang di hadang oleh 10 pria berbadan besar.

Caca tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Doni. Ia memukul rahang Doni dengan sekuat tenaga.

Bugh

Anak buahnya seketika mendekat, lalu berniat akan menyerang Caca bersamaan.

Bugh

Bugh

Bugh

Dulu Caca dan Okta belajar teknik bela diri saat sekolah menengah pertama, kini Caca dapat menggunakan teknik itu di posisinya saat ini.

Caca memukul pria-pria yang berusaha mendekatinya, hingga 4 pria berhasil tumbang. Kini tinggal 6 pria lagi yang Caca hadapi.

"Berani juga nih cewek" ucap salah satu dari pria itu.

Bug

Caca mendapat pukulan oleh pria yang Caca kira sudah pingsan, pukulan itu mengenai belakang kepalanya yang menggunakan tongkat besi.

Caca langsung duduk terjatuh, Ia memegangi kepalanya yang terasa pusing. 6 pria yang masih kokoh, mendekati Caca lalu berjongkok memutari badan Caca.

"Kenapa kalian ngelakuin ini ke gue hah?" Tegas Caca.

Doni menjawabnya. "Kita cuma disuruh, Lo ikut kita aja cantik.."

Caca langsung menepis tangan Doni, saat ia menyelipkan helaian rambutnya ke belakang daun telinga Caca.

Dengan tenaga yang tersisa, Caca menendang bagian intim Doni dengan keras. Lalu dirinya berlari saat anak buahnya mencemaskan bosnya.

"Kejar cewek sialan itu!" Tegas Doni kepada anak buahnya.

"Shit!" Umpat Caca saat anak buah Doni hampir mendekatinya.

Dug

Caca terjatuh, saat anak buah Doni melempar kepalanya menggunakan batu yang sedikit besar.

Anak buah Doni mendekatinya, lalu dengan teganya salah satu dari mereka menginjak kaki kanan Caca menggunakan sepatu pantofel nya.

"Arghh" ringis Caca kesakitan.

Doni mendekat, lalu berjongkok menyetarakan tingginya dengan Caca. Tangan kanan Doni menarik rambut Caca agar mendongak sedangkan tangan kirinya mencekal kedua tangan Caca agar tak bisa memberontak.

ROCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang