____
.
Beberapa hari kemudian
Jennie dan ayahnya sedang duduk di ruang santai setelah keduanya sarapan beberapa menit yang lalu.
Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Kim yang sibuk membaca koran seperti biasanya sedangkan Jennie sibuk mengulir ponselnya.
"Baby". Kim memanggil tanpa mengalihkan pandangan.
"Iya?". Jennie menjawab pun masih terfokus pada ponselnya.
"Bagaimana persiapanmu untuk besok?". Kim menutup koran lalu menaruhnya di meja.
"Eum, sudah siap semuanya appa, tapi aku perlu membeli beberapa buku lagi". Jennie akhirnya menatap pada yang diajak bicara.
"Mau appa antar?".
"Lalu appa akan membolos lagi dari pekerjaan?". Jennie bertanya balik.
"Appa pemiliknya sayang, apa yang harus dikhawatirkan?". Kim berkata lalu menyesap kopinya.
"Haissss, begitukah yang appa lakukan selama ini? Memakai kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri?" Jennie menatap tajam ayahnya.
"Lihat appa, sebentar lagi aku akan menjadi CEO yang hebat dan aku pastikan, appa adalah orang pertama yang akan ku pecat!!". Lanjut Jennie serius tapi yang diancam hanya tertawa geli.
"Ya ya ya kau benar". Kim mengalah.
"Lagi pula ada paman Woo Bin appa, appa tidak perlu cemas". Celetuk Jennie kemudian.
"Appa percaya sayang". Kim mengusap kepala Jennie dan tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya.
"Jadi, kapan kau akan pergi?".
"Appa terdengar seperti ingin mengusirku". Jennie cemberut dan melipat tangannya.
"Haiisss, bukan seperti itu, ya sudah appa akan bersiap ke kantor". Kim mengecup kening putrinya lalu pergi ke kamar mandi.
Jennie kemudian berlari keluar menemui seseorang.
"Paman Woo Bin". Panggilnya begitu sampai di depan pintu gerbang.
Setelah insiden itu Kim menjadi over protektif terhadap putrinya. Bukan hanya ada Woo Bin yang menjadi pengawal pribadi Jennie, di Mansion setidaknya ada 10 penjaga yang tersebar di segala sudut.
Dan Woo Bin standby di depan gerbang karena mendapat tugas khusus untuk menemani ke manapun Jennie pergi.
"Iya nona?".
"Nanti jam 10 aku akan keluar, aku perlu membeli beberapa buku".
"Baik nona, ada lagi?".
"Hanya itu, terimakasih paman".
Woo Bin mengangguk dan Jennie kembali ke dalam.
________
.
Sementara itu di tempat lain.
Lisa terbangun karena dering ponselnya yang terus menerus. Dengan malas ia mengambil ponselnya yang tergeletak di meja di samping tempat tidur.
16 Panggilan Tak Terjawab.
3 Pesan Baru.
Setelah membuka dan membacanya ia bergegas menelpon kembali nomor tersebut.
"Selamat pagi mom". Lisa menyapa dengan suara serak karena baru saja bangun tidur.
"Kau baru bangun sayang?".
Hoammmm
Lisa terus saja menguap.
"Aku tidur terlambat mom, jadi beginilah".
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME LALISA ( TAMAT )
Teen FictionMenjadi "anak yang tidak diinginkan" adalah bukan pilihan, namun takdir mengharuskan Lalisa menerimanya dengan besar hati. Membiarkan luka mengendap di dasar hatinya. Satu keyakinannya adalah bahwa setiap kehidupan pasti ada kebahagiaan menyertainya...
