Menjadi "anak yang tidak diinginkan" adalah bukan pilihan, namun takdir mengharuskan Lalisa menerimanya dengan besar hati.
Membiarkan luka mengendap di dasar hatinya.
Satu keyakinannya adalah bahwa setiap kehidupan pasti ada kebahagiaan menyertainya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________
.
Author POV
Pukul 03.23 Rosé baru saja pulang dari kerjanya. Ketika ia memasuki kamar, dilihatnya Lisa yang tengah tertidur lelap dan Liam ada dalam dekapannya.
Bibir Rosé sedikit terangkat melihat pemandangan manis itu. Karena tidak ingin merusak momentum tersebut Rosé pun memilih untuk keluar lagi dari kamarnya dengan langkah pelan.
Rosé kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Begitu sampai di meja dapur, sesuatu menarik perhatiannya. Rosé melihat sebuah ponsel tergeletak di sana. Ponsel itu menyala, karena adanya notifikasi pesan masuk.
_
Flashback ( Beberapa jam sebelumnya )
"Momy". Liam menangis karena terbangun. Sementara Lisa masih nyaman dalam tidurnya sehingga tidak mendengar tangisan Liam.
Liam lalu mengedarkan pandangannya, hinggabdia akhirnya menyadari keberadaan Lisa di sampingnya.Liam pun duduk dan menepuk-nepuk pipi Lisa untuk membangunkannya. Tetapi Lisa hanya sedikit menggeliat.
"Dada". Liam menangis lagi, tapi kali ini Lisa yang dipanggilnya. Sambil tangannya terus menepuk-nepuk bahu Lisa yang tidur dengan posisi menyamping menghadap ke arahnya.
"Dada bangun".
"Dadaaaa".
"Dada, aku mau pipis".
Liam mengencangkan tepukannya hingga akhirnya Lisa mengerjap dan membuka matanya.
"Hey baby, kau terbangun sayang, ada apa hm?". Gumam Lisa setengah sadar.
"Aku mau pipis Dada". Jawab Liam sedikit meringis karena tidak nyaman.
Lisa yang mendengar penuturan Liam langsung tersadar penuh dan segera bangkit dari tempat tidurnya dan buru-buru menggendong Liam menuju kamar mandi.
Liam yang sudah terbiasa mandiri pun masuk ke kamar mandi seorang diri, sementara Lisa hanya menunggunya di dapur yang letaknya bersebrangan dengan kamar mandi.
Lisa lalu memainkan ponselnya sembari menunggu Liam. Lisa tersenyum-senyum sendiri ketika mulai mengulir ponselnya.
Apa yang sedang Lisa lihat adalah foto dirinya bersama Jennie ketika mereka makan malam bersama di Cafe Waiji beberapa waktu yang lalu.
